Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Bahagia (Karya Amanda Amalia Putri)

Puisi “Bahagia” karya Amanda Amalia Putri mengajak kita melihat bahwa kebahagiaan adalah hal paling sederhana — asal kita mau menyambutnya.

Bahagia


Bahagia itu sederhana
Hadiah hiburan yang menyenangkan
Giliranku untuk menyalurkan kejenakaan
Akhir kata mengatur besar kecil volume suara

Ketapang, 28 Juli 2025

Analisis Puisi:

Puisi “Bahagia” karya Amanda Amalia Putri memiliki tema tentang kesederhanaan kebahagiaan dan ekspresi kegembiraan dalam kehidupan. Amanda Amalia Putri menyampaikan bahwa bahagia tidak harus berasal dari hal besar atau mewah, melainkan dari momen kecil yang mampu menghadirkan tawa, hiburan, dan rasa ringan di hati.

Tema ini menegaskan bahwa bahagia adalah pilihan dan sikap batin, bukan hasil dari pencapaian material atau pujian sosial. Dalam kesederhanaannya, puisi ini mengandung pandangan filosofis bahwa kebahagiaan sejati muncul dari ketulusan dan kesanggupan menikmati hal-hal kecil dalam hidup.

Puisi ini bercerita tentang seseorang yang menemukan kebahagiaan dari hal-hal sederhana. Baris pembuka, “Bahagia itu sederhana”, langsung menjadi pernyataan utama yang menuntun arah seluruh puisi. Lalu, baris berikutnya, “Hadiah hiburan yang menyenangkan”, menggambarkan bahwa kebahagiaan sering kali datang sebagai hadiah kecil dari kehidupan, tidak selalu direncanakan, tapi mampu memberi kelegaan dan tawa.

Baris “Giliranku untuk menyalurkan kejenakaan” menandakan momen personal di mana penyair ingin membagikan keceriaan kepada orang lain.

Sementara baris terakhir, “Akhir kata mengatur besar kecil volume suara”, menggambarkan refleksi tenang — bahwa setelah tertawa, manusia kembali mengatur dirinya, menyeimbangkan antara ekspresi dan ketenangan.

Secara keseluruhan, puisi ini menceritakan siklus sederhana kebahagiaan manusia: munculnya tawa, pembagian keceriaan, dan akhirnya kembali pada keseimbangan diri.

Makna Tersirat

Makna tersirat dari puisi ini cukup mendalam meskipun ditulis dengan bahasa yang ringan. Amanda Amalia Putri seolah ingin menyampaikan bahwa bahagia adalah sesuatu yang bisa kita ciptakan sendiri, bukan sesuatu yang harus dicari jauh-jauh. Kita bisa menemukannya dalam tindakan sederhana: menertawakan hal kecil, menyalurkan kejenakaan, atau bahkan mengatur volume suara setelah tertawa.

Lebih jauh lagi, makna tersiratnya menyentuh tentang keseimbangan hidup. Puisi ini menyiratkan bahwa dalam hidup, manusia perlu tahu kapan harus tertawa, kapan harus tenang. Kebahagiaan sejati tidak hanya terletak pada tawa keras, tetapi juga pada kemampuan mengatur diri — mengenali batas, dan menikmati suasana setelah canda reda.

Dengan demikian, puisi ini berbicara bukan hanya tentang tawa, tapi juga tentang kedewasaan dalam menikmati hidup.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi “Bahagia” terasa ringan, cerah, dan santai. Nada puisinya tidak serius atau melankolis, tetapi seolah menghadirkan tawa yang jujur dan spontan. Baris-barisnya pendek, ritmenya ringan, dan pemilihan katanya sederhana, membuat pembaca ikut merasakan kelegaan seperti setelah menonton sesuatu yang lucu atau menyenangkan.

Meskipun begitu, di balik keceriaan tersebut, ada sedikit suasana reflektif pada akhir puisi. Ketika penyair menulis, “Akhir kata mengatur besar kecil volume suara”, suasana berubah menjadi lebih tenang dan dalam — seperti seseorang yang baru saja selesai tertawa, lalu merenung sebentar tentang makna dari semua itu.

Suasana yang diciptakan Amanda Amalia Putri adalah perpaduan antara keceriaan dan ketenangan, dua sisi emosi yang menunjukkan bahwa bahagia adalah tentang harmoni batin, bukan sekadar luapan perasaan.

Amanat / Pesan yang Disampaikan Puisi

Amanat puisi ini sederhana namun penting: Bahagia itu tidak rumit. Bahagia bisa lahir dari hal-hal kecil, dari tawa, dari momen ringan, dari kesederhanaan yang tulus.

Amanda Amalia Putri ingin mengingatkan pembaca bahwa kita sering kali terlalu sibuk mencari kebahagiaan di tempat jauh, padahal kebahagiaan itu sudah ada dalam keseharian. Lewat ungkapan “hadiah hiburan yang menyenangkan”, penyair ingin menegaskan bahwa kebahagiaan sejati tidak perlu dibeli atau dikejar — cukup disadari dan dinikmati.

Selain itu, amanat lain yang tersirat adalah pentingnya menyeimbangkan emosi. Dalam hidup, kita perlu tahu kapan tertawa dan kapan menenangkan diri. Mengatur “volume suara” dalam baris terakhir menjadi simbol kendali diri dan kedewasaan emosional.

Imaji

Meskipun puisi ini singkat, ia memunculkan imaji auditif (pendengaran) yang kuat. Kata “volume suara” langsung menghadirkan bayangan tentang seseorang yang sedang tertawa atau berbicara riang, lalu perlahan menurunkan suaranya. Selain itu, frase “hadiah hiburan yang menyenangkan” menimbulkan imaji visual dari sesuatu yang lucu, hangat, atau membahagiakan — seperti tontonan atau kejadian kecil sehari-hari.

Imaji dalam puisi ini membantu pembaca merasakan kebahagiaan yang lembut, tidak berlebihan, dan sangat manusiawi. Pembaca dapat membayangkan momen sederhana — mungkin bersama teman, keluarga, atau diri sendiri — di mana tawa menjadi bentuk kelegaan hidup.

Majas

Amanda Amalia Putri menggunakan beberapa majas sederhana namun efektif untuk memperkuat makna puisinya:
  • Metafora: “Bahagia itu sederhana” merupakan metafora yang menggambarkan kebahagiaan sebagai sesuatu yang mudah dijangkau, bukan entitas abstrak yang jauh.
  • Personifikasi: “Hadiah hiburan yang menyenangkan” memberi kesan seolah kebahagiaan adalah makhluk hidup yang datang membawa kejutan atau hiburan bagi manusia.
  • Simbolisme: “Volume suara” menjadi simbol pengendalian diri — keseimbangan antara ekspresi dan ketenangan.
Dengan majas-majas ini, puisi ini menjadi ringkas tetapi penuh makna, menghadirkan keindahan bahasa yang natural tanpa perlu diksi berlebihan.

Puisi “Bahagia” karya Amanda Amalia Putri adalah refleksi singkat namun berdaya tentang hakikat kebahagiaan manusia. Dengan bahasa yang lembut dan suasana yang jujur, Amanda mengajak kita melihat bahwa kebahagiaan adalah hal paling sederhana — asal kita mau menyambutnya.

Puisi Amanda Amalia Putri
Puisi: Bahagia
Karya: Amanda Amalia Putri

Biodata Amanda Amalia Putri:
  • Amanda Amalia Putri lahir pada tanggal 28 Februari 2004 di Banyuwangi. Ia suka mengisi waktu luangnya dengan menulis puisi. Puisi-puisinya dimuat di berbagai media, baik online ataupun offline.
© Sepenuhnya. All rights reserved.