Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Lirik dari Jakarta (Karya Soni Farid Maulana)

Puisi "Lirik dari Jakarta" karya Soni Farid Maulana mengajak pembaca untuk merenungkan kondisi masyarakat yang kurang beruntung dan menyoroti ...
Lirik dari Jakarta

Mereka akan masuk
Ke dalam pikiranmu. O, anak-anak
Yang lapar
Berbaris dalam irama Diam.

Kenyataan hanya kelu
Dan tangis darah. Zaman yang berpupur
Hanya keasingan yang abadi

Ke dalam comberan, ke dalam comberanlah
Kalian dapat menghilangkan
Dahaga hidupmu
Karena hotel-hotel menolak adamu!

1983

Sumber: Para Penziarah (1987)

Analisis Puisi:

Puisi "Lirik dari Jakarta" karya Soni Farid Maulana adalah sebuah karya yang menyoroti kondisi sosial dan psikologis di Jakarta, ibu kota Indonesia. Dengan menggunakan bahasa yang kuat dan imajinatif, penyair menggambarkan keadaan yang penuh dengan konflik, ketidakadilan, dan kesepian.

Kehadiran yang Menyeluruh: Puisi ini dimulai dengan pernyataan tentang "mereka" yang akan masuk ke pikiran pembaca. "Mereka" ini mewakili berbagai persoalan sosial dan psikologis yang menghantui masyarakat Jakarta.

Gambaran tentang Kesulitan: Dalam baris "O, anak-anak yang lapar", penyair menyoroti keadaan masyarakat yang menderita karena kelaparan dan kemiskinan. Ini mencerminkan ketidakadilan sosial dan ekonomi yang masih ada di kota metropolitan seperti Jakarta.

Kritik terhadap Kehidupan Modern: Penyair menunjukkan bahwa kenyataan kehidupan hanya berisi kesedihan dan kekerasan. Frasa "tangis darah" merujuk pada penderitaan dan kekerasan yang dialami oleh banyak orang, sementara "zaman yang berpupur" menunjukkan ketidakpastian dan kesulitan hidup.

Kesenjangan Sosial: Puisi ini menggambarkan kesenjangan sosial yang besar di Jakarta. Para pembaca diarahkan untuk melihat keberadaan orang-orang yang terpinggirkan, yang disingkirkan oleh masyarakat yang lebih kaya dan kuat.

Kritik terhadap Kemapanan: Penyair menyoroti sikap acuh tak acuh dan kemapanan dari pihak-pihak yang berkuasa, yang terlihat dari penolakan hotel-hotel terhadap orang-orang miskin atau terpinggirkan. Hal ini menunjukkan sikap ketidakpedulian dan ketidakadilan dari pihak yang memiliki kekuasaan.

Dengan menggunakan bahasa yang kuat dan gambaran yang tajam, Soni Farid Maulana menghadirkan suatu lanskap sosial yang penuh dengan penderitaan, ketidakadilan, dan kesepian. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan kondisi masyarakat yang kurang beruntung dan menyoroti pentingnya empati dan keadilan sosial dalam masyarakat yang modern.

Soni Farid Maulana
Puisi: Lirik dari Jakarta
Karya: Soni Farid Maulana

Biodata Soni Farid Maulana:
  • Soni Farid Maulana lahir pada tanggal 19 Februari 1962 di Tasikmalaya, Jawa Barat.
  • Soni Farid Maulana meninggal dunia pada tanggal 27 November 2022 (pada usia 60 tahun) di Ciamis, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.