Pelayaran
Pelayaran panjangkah yang kita ikrarkan
ataukah kita mencapai pelabuhan pertama
mencari cinta yang hilang di daratan?
Hari-hari memang memberikan pengalaman
yang telah jenuh
Tapi kita belum menemukan apa-apa
yang menjadi obsesi sepanjang tahun
sedang bintang-bintang malam ini
tampaknya sudah memberikan persiapan
memberikan arah pada pelayaran kita
yang makin panjang
1990
Sumber: Percakapan Malam (1997)
Analisis Puisi:
Puisi “Pelayaran” karya Hijaz Yamani menghadirkan renungan tentang perjalanan hidup, pencarian makna, dan keinginan manusia untuk mencapai sesuatu yang selama ini terasa jauh. Dengan bahasa yang lembut namun penuh perenungan, penyair mengajak pembaca masuk ke dalam metafora pelayaran sebagai simbol perjalanan batin yang penuh tanya.
Tema
Tema utama puisi ini adalah pelayaran hidup dan pencarian makna. Pelayaran menjadi simbol perjalanan panjang manusia untuk menemukan cinta, tujuan, atau hal-hal yang sejak lama diidamkan.
Puisi ini bercerita tentang dua sosok—atau dua hati—yang sedang menjalani pelayaran panjang. Mereka bertanya apakah perjalanan ini benar-benar menuju pelabuhan pertama atau sekadar pencarian cinta yang telah lama hilang di daratan. Penyair menyampaikan perasaan jenuh terhadap rutinitas hari-hari, tetapi juga menunjukkan bahwa perjalanan belum selesai, karena obsesi atau tujuan besar masih belum ditemukan.
Di tengah kelelahan itu, bintang-bintang pada malam hari seolah memberi arah baru, menuntun pelayaran yang justru semakin panjang.
Makna Tersirat
Makna tersirat puisi ini cukup kaya:
- Hidup adalah perjalanan yang penuh ketidakpastian. Pertanyaan tentang “pelayaran panjangkah” dan “pelabuhan pertama” menunjukkan kebimbangan manusia dalam menentukan arah hidup.
- Cinta sebagai sesuatu yang dicari, bukan sekadar ditemukan. “Cinta yang hilang di daratan” menyiratkan bahwa cinta tidak selalu mudah dijangkau; kadang ia memerlukan perjalanan baru yang lebih jauh dan lebih panjang.
- Ketidakpuasan terhadap rutinitas. “Hari-hari memang memberikan pengalaman yang telah jenuh” menunjukkan rasa lelah terhadap kehidupan yang stagnan.
- Harapan yang muncul melalui tanda-tanda alam. Bintang-bintang melambangkan petunjuk, harapan, bahkan takdir yang menuntun manusia.
Suasana dalam Puisi
Suasana puisi ini adalah hening, reflektif, sedikit murung, namun tetap penuh harapan. Ada rasa lelah, tetapi juga ada semangat baru yang muncul saat melihat bintang-bintang—sebagai simbol optimisme terhadap masa depan.
Amanat / Pesan yang Disampaikan
Beberapa pesan yang dapat disarikan dari puisi ini:
- Teruslah berjalan meskipun tujuan belum tampak jelas. Perjalanan hidup tidak selalu langsung menemukan “pelabuhan”.
- Jangan menyerah pada kejenuhan. Kejenuhan justru menjadi bagian dari proses menuju pencapaian besar.
- Ikuti tanda-tanda yang diberikan kehidupan. Seperti bintang yang menuntun pelaut, hidup pun sering memberi petunjuk halus.
- Pencarian makna adalah proses yang panjang dan tidak instan. Tujuan hidup atau cinta sejati mungkin baru ditemukan setelah pelayaran panjang.
Imaji
Puisi ini memanfaatkan imaji bernuansa laut dan malam hari:
Imaji visual
- “Pelayaran panjang”
- “Pelabuhan pertama”
- “Bintang-bintang malam ini tampaknya sudah memberikan persiapan”
Gambaran ini menghadirkan suasana laut, perjalanan, dan langit malam sebagai latar batin tokoh lirik.
Imaji emosional
- “Pengalaman yang telah jenuh”
- “Mencari cinta yang hilang”
Membangkitkan rasa pencarian dan keletihan.
Imaji metaforis
- Perjalanan laut sebagai simbol perjalanan hidup atau pencarian makna.
Majas
Beberapa majas yang muncul dalam puisi ini antara lain:
Metafora
- Pelayaran = perjalanan hidup.
- Pelabuhan = tujuan atau pencapaian.
- Bintang = petunjuk atau harapan.
Personifikasi
- “Bintang-bintang malam ini tampaknya sudah memberikan persiapan” Bintang dipersonifikasi seolah memiliki niat dan rencana.
Pertanyaan retoris
- “Pelayaran panjangkah yang kita ikrarkan / ataukah kita mencapai pelabuhan pertama…?” Pertanyaan ini tidak perlu dijawab, tetapi mengajak pembaca merenung.
Repetisi
- Pengulangan kata “pelayaran” menguatkan tema pencarian dalam hidup.
Puisi “Pelayaran” karya Hijaz Yamani adalah refleksi mendalam tentang perjalanan hidup yang tidak selalu jelas tujuannya. Pelayaran menjadi simbol dari harapan, pencarian cinta, kegelisahan, dan keinginan untuk menemukan sesuatu yang sudah lama hilang. Dengan imaji laut dan bintang yang lembut, puisi ini menawarkan suasana kontemplatif yang mempertemukan kejenuhan dan harapan dalam satu rangkaian makna.
