Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Perang akan Datang Lagi (Karya Herman RN)

Puisi "Perang akan Datang Lagi" karya Herman RN bercerita tentang pengalaman pribadi atau kolektif seseorang yang berasal dari Aceh, dengan latar ...
Perang akan Datang Lagi

Apa yang dapat kukatakan tentang sebuah kejujuran, Tuan?
Aku agam aku inong
Apa yang dapat kuungkap tentang naluri, Tuan?
Aceh kampungku, kelahiranku
Takut?!
Sudah mendarah daging
Meski hari ini kau elus kepalaku
Kau remas jemariku
Kecemasan itu masih pasti
Bahwa masa lalu belum berlalu
Perang itu akan datang lagi.

Koeta Radja, Ramadhan 1427 H

Analisis Puisi:

Puisi "Perang akan Datang Lagi" karya Herman RN menggambarkan sebuah kenyataan yang sarat dengan ketegangan emosional, sejarah, dan kenangan tentang perang. Dalam puisi ini, terdapat berbagai elemen yang saling berkaitan untuk menggambarkan keadaan yang penuh kecemasan dan ketakutan akan masa depan yang mungkin kembali dipenuhi dengan kekerasan.

Tema Puisi

Tema utama yang diangkat dalam puisi ini adalah perang dan trauma sejarah. Puisi ini mengungkapkan ketakutan terhadap kemungkinan terulangnya kekerasan dan peperangan yang telah terjadi di masa lalu. Melalui kata-kata yang penuh kecemasan, penyair menyampaikan bahwa meskipun ada usaha untuk menenangkan dan memberi rasa aman, ketakutan akan perang masih menghinggapi diri tokoh dalam puisi.

Makna Tersirat

Secara tersirat, puisi ini menyiratkan ketakutan yang mendalam terhadap trauma masa lalu. Tokoh dalam puisi, yang merujuk pada Aceh sebagai kampung halaman dan kelahiran, tampaknya ingin mengingatkan bahwa meskipun saat ini mungkin ada upaya untuk meredakan ketegangan dan memberikan rasa aman, bayang-bayang perang tetap ada. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun waktu berlalu, luka dan ketakutan dari pengalaman masa lalu masih menghantui.

Puisi ini bercerita tentang pengalaman pribadi atau kolektif seseorang yang berasal dari Aceh, dengan latar belakang sejarah perang yang dialami di sana. Penyair menggambarkan perasaan takut yang sudah menjadi bagian dari dirinya, suatu perasaan yang tak bisa hilang meskipun ada usaha untuk merasa aman. Ada narasi tentang ketegangan antara keinginan untuk melupakan dan kenyataan bahwa sejarah kelam seringkali terulang.

Amanat/Pesan

Pesan yang dapat diambil dari puisi ini adalah pentingnya menghargai perdamaian dan mengingat trauma sejarah yang pernah terjadi. Puisi ini mengingatkan kita bahwa meskipun kita berusaha untuk melupakan atau menenangkan diri dari ketakutan, sejarah yang penuh kekerasan bisa saja terulang jika kita tidak berhati-hati. Ada ajakan untuk terus menjaga kedamaian dan mewaspadai ancaman yang bisa kembali menghancurkan.

Majas dalam Puisi

Beberapa majas yang terlihat dalam puisi ini adalah metafora dan personifikasi. Misalnya, "kecemasan itu masih pasti" menggambarkan kecemasan sebagai sesuatu yang memiliki keteguhan dan kekuatan, seolah-olah kecemasan itu adalah sebuah entitas yang bisa dirasakan dengan nyata. Selain itu, kalimat "meski hari ini kau elus kepalaku / Kau remas jemariku" memberikan kesan bahwa meskipun ada usaha untuk menenangkan, ketegangan tetap hadir di dalam hati tokoh puisi.

Puisi "Perang akan Datang Lagi" karya Herman RN dengan kuat menyampaikan pesan mengenai ketakutan dan kecemasan yang terus menghantui akibat perang dan kekerasan. Dengan tema yang mendalam dan penuh makna tersirat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung dan menyadari pentingnya kedamaian, serta mengingat bahwa trauma masa lalu bisa terus mengiringi kehidupan. Puisi ini memperlihatkan bagaimana sejarah dan perasaan ketakutan akan masa lalu masih membekas, bahkan di tengah usaha untuk hidup tenang dan damai.

Herman RN
Puisi: Perang akan Datang Lagi
Karya: Herman RN

Biodata Herman RN:
  • Herman RN lahir pada tanggal 20 April 1983 di Kluet, Aceh Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.