Puisi: Perang akan Datang Lagi (Karya Herman RN) Perang akan Datang Lagi Apa yang dapat kukatakan tentang sebuah kejujuran , Tuan? Aku agam aku inong Apa yang dapat kuungkap tentang naluri,…
Puisi: Kekasih Insan (Karya Herman RN) Kekasih Insan Dalam rentang asyura ada karbala Dalam bingkai ramadan ada malam qadar Pada keagungan rajab ada israk mikraj Pada rabiul aww…
Puisi: Stansa yang Hitam-Putih (Karya Herman RN) Stansa yang Hitam-Putih yang membujur itu belum kaku ia mendengar bisikan air yang dulu pernah meluap yang melata itu bukan ular ia manusi…
Puisi: Perempuan Bernama Ibu (Karya Herman RN) Perempuan Bernama Ibu (1) perempuan itu bernama ibu yang telah memperlihatkan aku bulan dan matahari. niscaya tiada berbalas meski bumi tiada la…
Puisi: Kesunyian Ini Amat Panjang (Karya Herman RN) Kesunyian Ini Amat Panjang O, kekasih Kesunyian ini teramat panjang meredam tanpa pusara diantara bebatuan berdenting berpaling dari gem…
Puisi: Antara Pentagon dan Unsyiah (Karya Herman RN) Antara Pentagon dan Unsyiah Selasa, sebelas September 2001 Letusan di puncak Pentagon Katanya, sengaja dibom Saat yang sama, WTC terbakar …
Puisi: Pelangi Putih (Karya Herman RN) Pelangi Putih pelangi itu begitu putih, membaris pada suatu senja di sela-sela tangis langit. sedang pekik alam tak mampu memecah lamun, kucuri ta…
Puisi: Terlahir Tanpa Bapak dan Ibu (Karya Herman RN) Terlahir Tanpa Bapak dan Ibu Aku lahir dari pertengkaran Bapak dan Ibu aku tak berbapak jua tak beribu tak ada zigot yang membuahkan aku a…
Puisi: Bunyi (Karya Herman RN) Bunyi Kemarin semua sangat takut letusan setiap bunyi kami kira meminta nyawa "Tiarap!" kata sesuara saat dengar letusan it…
Puisi: Lebaran di Kampung Sunyi (Karya Herman RN) Lebaran di Kampung Sunyi hujan mendera pertiwi sepanjang langit dan bumi tak ada takbiran malam ini padahal kalender menyebutnya lebaran …
Puisi: Unsyiah (Karya Herman RN) Unsyiah (1) Malam, sekira embun masih semangat berdatangan dari sebalik awan Kami kehilangan timba Saat gedung pendidikan kebanggaan diamuk …
Puisi: Oktaf Lebih Sebaris (Karya Herman RN) Oktaf Lebih Sebaris Bang budi yang tak lagi di sekolah kuhela setiap helai yang melintang pukang mencoba meluruskan arus yang (belu…
Puisi: Lupa (Karya Herman RN) Lupa Kita telah mengubur dendam hingga dalam dan hilang benci kita telah patahkan senjata sehingga tak lagi berbunyi rencong telah kit…