Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi Irawan Sandhya Wiraatmaja

Puisi: Akar yang Ditanam (Karya Irawan Sandhya Wiraatmaja)

Akar yang Ditanam akar yang kautanam tidak lagi menumbuhkan batang, dahan reranting dan daun-daun. Musim pun beredar dalam siklus cahaya berubah dan …

Puisi: Literatur Suara (Karya Irawan Sandhya Wiraatmaja)

Literatur Suara "Kuberikan seluruh suaraku padamu," kata kaleng yang masih menyembunyikan harum ikan sardencis dalam mulutnya, kepada kucin…

Puisi: Air Mata Topeng (Karya Irawan Sandhya Wiraatmaja)

Air Mata Topeng ( 1 ) Air yang keruh, coklat tua, luruh dari sebuah mata topeng Yang dipajang di dinding sebuah rumah serupa bayang-bayang "Itu …

Puisi: Malam Tahun Baru (Karya Irawan Sandhya Wiraatmaja)

Malam Tahun Baru ( 1 ) Terompet yang ditiup oleh anakku dengan terengah-engah, mencari kembali suara-suara yang pernah keluar dari lubang keringat tu…

Puisi: Politikus (Karya Irawan Sandhya Wiraatmaja)

Politikus ia mengasah pisau itu sendiri, di sebuah dapur sebuah ruang yang menyala api untuk urat leher, saraf-saraf dan darah dagingnya sebelum oras…

Puisi: Wayang Golek Tanah Priangan (Karya Irawan Sandhya Wiraatmaja)

Wayang Golek Tanah Priangan dan adegan pun dimulai. Cerita telah ditulis dalam kitab cahaya membuka. Kaupun bergerak, tangan pelahan memainkan suluk …

Puisi: Giang, Surat Itu (Karya Irawan Sandhya Wiraatmaja)

Giang, Surat Itu ( 1 ) Giang, surat yang ditulis masa silam, di antara rimbun pohon bambu di akar-akar bakau menjadi napas Dalam jejak-jejak langkah …

Puisi: Lima Kuatrin Reranting (Karya Irawan Sandhya Wiraatmaja)

Kuatrin Reranting ( 1 ) ranting-ranting yang patah tersangkut di gigir pesisir, ombak laut, di antara gundukan pasir dan tumpukan balok kayu, kauberj…

Puisi: Rerumputan Makam (Karya Irawan Sandhya Wiraatmaja)

Rerumputan Makam siapa yang berziarah? Ilalang merunduk membuka waktu gundukan tanah yang membaca kesenyapan. Nisan yang diam di antara mata yang bas…

Puisi: Hutan-Hutan Bakau Jadi Batu (Karya Irawan Sandhya Wiraatmaja)

Hutan-Hutan Bakau Jadi Batu hutan-hutan bakau jadi batu di antara tembok beton yang keras menusuk udara bertuba. Napas tinggal denyut jantung di teng…

Puisi: Notasi Musik Klasik (Karya Irawan Sandhya Wiraatmaja)

Notasi Musik Klasik not-not berlirik itu adalah hutan yang terbakar pelan-pelan di antara rambut yang rapuh dimakan terik dan cahaya matahari melepas…

Puisi: Memandang Laut (Karya Irawan Sandhya Wiraatmaja)

Memandang Laut memandang laut: memandang ombak, dan kelepak burung  burung di keluasan gelombang, garis horison di antara langit dan laut yang seluas…

Puisi: Yang Menggali Tubuhmu (Karya Irawan Sandhya Wiraatmaja)

Yang Menggali Tubuhmu yang menggali tubuhmu adalah waktu diputar musim dalam napas rindu siapa yang membangun rumah di dalam masa silam, yang panjang…
© Sepenuhnya. All rights reserved.