Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi Makan Malam

Puisi: Menelan Kota Besar (Karya Mustafa Ismail)

Menelan Kota Besar Benar, aku harus bertaruh denganmu dengan iklan dan model untuk makan malam kita kau membiarkan aku tersesat dalam hujan …

Puisi: Majlis Makan Malam (Karya Toto ST Radik)

Majlis Makan Malam dan Letupan di Masjid Istiqlal Ketika lidah sibuk mengganyang 20 tusuk satay, ayam bakar, l…

Puisi: Pikiran Sesudah Makan Malam, September (Karya Taufiq Ismail)

Pikiran Sesudah Makan Malam, September Demikianlah, bila kita harus berkata juga Kontemporer! Saat ini! Ya …

Puisi: Makan Malam Bersama Ama dan Ami (Karya Afrizal Malna)

Makan Malam Bersama Ama dan Ami Ama dan Ami memesan rendang. Saya memesan gulai  tunjang, satu gelas teh manis. D…

Puisi: Sebelum Makan Malam (Karya Cecep Syamsul Hari)

Sebelum Makan Malam Kita cuma bisa bersandar pada waktu, Afuz. Tertegun-tegun menunggu kekuasaan tumbuh dewasa: Tanpa peluru, sep…

Puisi: Makan Malam (Karya Joshua Igho)

Makan Malam Makan malamku terasa hambar ketika kauhidangkan berita politik bagi-bagi kue koalisi, komisi ju…

Puisi: Kwatrin buat UK (Karya Gunoto Saparie)

Kwatrin buat UK senja pun turun ketika jalan menikung tajam di antara malioboro dan bulaksumur kelam kuketuk pintu rumah dinasmu untuk makan…

Puisi: Makan Malam Bersama GM (Karya Kurnia Effendi)

Makan Malam Bersama GM Pada pokok malam, hanya pokok malam Menu diantar sepasang peri Di tilam oval tampak daging memar Ditabur irisan seledri Dentin…
© Sepenuhnya. All rights reserved.