Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi Tentang Gurun

Puisi: Gurun Memanjang (Karya Taufiq Ismail)

Gurun Memanjang Sepanjang gurun                 dan         Badai api Seorang anak yatim              Berdoa     Untuk manusia 'Akan kekallah kir…

Puisi: Di Gurun (Karya Sapardi Djoko Damono)

Di Gurun Perempuan muda yang sangat rupawan turun dari kuda; seorang lelaki tampan, Jenderal yang sudah menungg…

Puisi: Sayonara di Gurun Koteka (Karya D. Kemalawati)

Sayonara di Gurun Koteka Lelaki bersarung koteka mengokang senjata lelaki mata biru terpana lubang menganga …

Puisi: Berguru ke Gurun, Bergurau pada Anggun (Karya A. Muttaqin)

Berguru ke Gurun, Bergurau pada Anggun Alangkah hiruk bila gatal kuduk kugaruk. Alangkah buruk bila bilur nyamuk kusibuk. Biar ular t…

Puisi: Natal di Gurun Pertempuran (Karya Kriapur)

Natal di Gurun Pertempuran Aku tak bisa berkata-kata lagi padamu burung punya keteduhan dari sayapnya sendiri angin punya keteduhan dari s…

Puisi: Dari Gurun Orang Tartar (Karya Goenawan Mohamad)

Dari Gurun Orang Tartar Dari gurun orang Tartar, apa yang diharapkannya? Dari luas yang mengancam, apa yang dikhayalkannya? D…

Puisi: Di Bentangan Gurun (Karya Nezar Patria)

Di Bentangan Gurun Yang rebah di bentangan gurun sebutir debu pongah Yang tersuruk di selokan keraguan tubuh yang menyerah Kucari Kau di ratap kaum h…

Puisi: Gurun Pasir Pemancingan (Karya Ragil Suwarna Pragolapati)

Gurun Pasir Pemancingan Sang Penyair terkejut. “Aneh! Ini tanah Jawa Di sini kok ada gurun pasir, bagaikan di Sahara Betapa cocok untuk latihan, sebe…

Puisi: Solilokui Hamparan Gurun (Karya Agit Yogi Subandi)

Solilokui Hamparan Gurun akulah tubuh yang berdiam di dalam kemarau dan setiap orang hanya melintas kemudian…
© Sepenuhnya. All rights reserved.