Puisi: Sajak Balsem untuk Gus Mus (Karya Joko Pinurbo) Sajak Balsem untuk Gus Mus Akhir-akhir ini banyak orang gila baru berkeliaran, Gus. Orang-orang yang hidupnya …
Puisi: Bukit-Bukit Teh Puncak (Karya Ragil Suwarna Pragolapati) Bukit-Bukit Teh Puncak Spontan engkau teringat kawan wartawan di koran Reportase bersambung, foto-foto, dan gosip pers Atau bumi di sini telah dibang…
Puisi: Senyum yang Tertinggal di Gelas Teh (Karya Fitri Wahyuni) Senyum yang Tertinggal di Gelas Teh Di meja kayu, secangkir teh hangat, dan senyummu yang tertinggal di bibir cangkir. Aku menyeruput pagi itu perlah…
Puisi: Secangkir Teh (Karya Maria Dominika) Secangkir Teh aku dan dia, bagaikan secangkir teh. diseduh di kala pagi dan malam, menikmati berjuta rasa, tentang balada, asmara, elegi, dan romansa…
Puisi: Hati Jogja (Karya Joko Pinurbo) Hati Jogja Dalam secangkir teh ada hati Jogja yang lembut meleleh. Dalam secangkir kopi ada hati Jogja yang alon-alon waton hepi. Dalam …
Puisi: Secangkir Teh (Karya Ade Anugrah) Secangkir Teh Di mana kita memulai, Bulan bermekaran di sepanjang jalan. Segelas hujan meneteskan kecemburuannya, Dia pun pecah bersama bocah di dala…
Puisi: Secangkir Teh pada Saat Hujan (Karya Agit Yogi Subandi) Secangkir Teh Pada Saat Hujan Dulu, kita sering minum teh di teras, ketika hujan mengeras. kita dengar ri…
Puisi: Di Cafe (Karya Avianti Armand) Di Cafe Di mejaku secangkir teh tersedu. Teh itu sepanas matahari. Aku menggunakan kacamata hitam untuk menahannya. Seandainya di luar ada…
Puisi: Oleh-Oleh buat Pemetik Teh (Karya Mahbub Djunaidi) Oleh-Oleh buat Pemetik Teh Kehijauan dalam hatimu Di pinggir-pinggir pagi yang terbungkus Embun ditinggalkan malam Seperti kuda-kuda menaiki bukit ba…
Puisi: Bukit Berkabut (Karya Rini Intama) Bukit Berkabut Angin yang menghembus seperti musik yang bertempo lambat. Kisah pemetik teh di bukit berkab…
Puisi: Di Kedai Teh Ah Mei (Karya Nezar Patria) Di Kedai Teh Ah Mei Bahkan sumpit ini gagal menjumput hatinya sepiring mi kering memendam jarak dan sepi menancap di kaki-kaki meja Seceret teh menye…
Puisi: Suara Angin di Kebun Teh (Karya Kusnin Asa) Suara Angin di Kebun Teh Bulan dalam format Memantul daunan yang pekat Dan sepi makin asing di sana Dukanya larut dalam gelap Ladang-ladang teh Menga…
Puisi: Pemetik Teh (Karya Susy Ayu) Pemetik Teh ia bersolek untuk bekerja tak perlu gedung menjulang hamparan karpet hijau hembusan alat pendingin juga ruang melesat tuk menanjak ke tem…
Puisi: Minuman Segelas Teh (Karya Alizar Tanjung) Minuman Segelas Teh aku tuangkan segala isi, air teh berserat gula; pastilah terasa nikmat gula, pahit daun, kecuali hambar air. segala hamb…