Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi Untuk Mantan

Puisi: Surat untuk Rindu (Karya Istianatun Nur Alifiah)

Surat untuk Rindu Hai orang baik, apa kabar? Apakah baik? Sekarang dadaku sudah tak lagi sesak Mendengar namamu sudah tak lagi isak Sekarang aku suda…

Puisi: Halaman Akhir (Karya Raedu Basha)

Halaman Akhir (Kepada yang masih terngiang dalam kenangan) Aku mohon maaf jika harus meletakkan jemariku pada s…

Puisi: Hari Itu (Karya A. Munandar)

Hari Itu Hentakan nafas yang memburu hembusan kenangan manis, mengangkat utuh keistimewaan cinta yang begitu lama tersembunyi. Kita. …

Puisi: Kupanggil Namamu (Karya W.S. Rendra)

Kupanggil Namamu Sambil menyebrangi sepi kupanggil namamu, wanitaku. Apakah kau tak mendengarku? Malam yang berkeluh kesah memeluk jiw…

Puisi: Catatan Kepergian (Karya Raedu Basha)

Catatan Kepergian Malam berderap seperti kaki gelap melangkah pergi dan kamu nikmati tangis tak pedih bangunlah dan ucapkan selamat malam …

Puisi: Setelah Mencintaimu (Karya Acep Zamzam Noor)

Setelah Mencintaimu Setelah mencintaimu, aku pergi Meninggalkan kotamu yang berdebu Setelah tumpah semua rindu, semua keluhku Engkau bersedia menampu…

Puisi: Yang Telah Lalu (Karya Faisal Baraas)

Yang Telah Lalu meskipun kita sedih sekali waktu ketika harus mengenang yang lalu dalam remang cuaca dan warna ungu bayang-bayang dirimu, bayang-baya…

Puisi: Kekasih Sejati (Karya Aspar Paturusi)

Kekasih Sejati * engkau adalah pemilik segala rindu pelabuhan terakhir segenap cintaku engkau adalah pemilik kenangan indah pada setiap h…

Puisi: Rahasia Cinta (Karya Bambang Widiatmoko)

Rahasia Cinta Kebahagiaan yang hanya sesaat kukecap Biarlah tertambat menjadi kenangan tak terucap Jemarimu yang pernah kugenggam erat Kini…

Puisi: Lagu Siul (Karya Chairil Anwar)

Lagu Siul (1) Laron pada mati Terbakar di sumbu lampu Aku juga menemu Ajal di cerlang caya matamu Heran! ini badan yang selama berjaga …

Puisi: Penerimaan (Karya Chairil Anwar)

Penerimaan Kalau kau mau kuterima kau kembali Dengan sepenuh hati Aku masih tetap sendiri Kutahu kau bukan yang dulu lagi Bak kemb…

Puisi: Pertempuran Batin (Karya A. Munandar)

Pertempuran Batin Membingungkan betapa kita menenun dan terus menenun kejujuran demi kejujuran hanya demi melahirkan satu kebohongan y…

Puisi: Jalan Tuntang (Karya Piek Ardijanto Soeprijadi)

Jalan Tuntang Mendung tebal menjemputku mengucapkan selamat datang ketika aku sampai ke jalan tuntang yan…
© Sepenuhnya. All rights reserved.