Puisi: Surat untuk Hari Esok (Karya Syamsu Indra Usman) Surat untuk Hari Esok (Bagi Generasi Muda) Kutulis surat ini buat kita semua bukan lantaran aku merasa tertua aku hanya ingin berce…
Puisi: Negeri Genjer (Karya Cucuk Espe) Negeri Genjer (dibaca dengan iringan lagu Genjer-Genjer) Ada cerita dari Negeri Genjer Yang punya pemimpin…
Puisi: Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia (Karya W.S. Rendra) Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia Aku tulis sajak ini di bulan gelap raja-raja. Bangkai-bangkai tergeletak lengket di aspal jalan. …
Puisi: Sebuah Jaket Berlumur Darah (Karya Taufiq Ismail) Sebuah Jaket Berlumur Darah Sebuah jaket berlumur darah Kami semua telah menatapmu Telah berbagi duka yang agung Dalam kepedihan b…
Puisi: Nasionalisme (Karya Remy Sylado) Nasionalisme Bahwa hatiku boleh saja keluar dari tanah airku. Tapi jangan pernah tanah airku keluar dari hatiku. Analisis Puisi: Puis…
Puisi: Indonesiaku (Karya Syamsu Indra Usman) Indonesiaku Bumi kau genggam bukit kau peluk gunung kau pegang sawah dan ladang hijau menghampar indah dipandang bagai permad…
Puisi: Menjadi Presiden (Karya Muhammad Rois Rinaldi) Menjadi Presiden Sudah, aku saja yang menjadi presiden aku juga bisa berpura-pura karena aku lahir dari rahim sandiwara. Aku juga pandai…
Puisi: Kebijakan Tukang Tidur (Karya Muhammad Rois Rinaldi) Kebijakan Tukang Tidur Peserta rapat paripurna mendengkur pimpinan rapat bicara tambah ngelantur "sepe…
Puisi: Ranjang Ibu (Karya Dimas Arika Mihardja) Ranjang Ibu (: Balai Sidang Senayan) Ranjang ibu semakin memanjang dan mengejang, anak pertama, nurani, si…
Puisi: Resonansi Indonesia (Karya Ahmadun Yosi Herfanda) Resonansi Indonesia Bahagia saat kau kirim rindu termanis dari lembut hatimu jarak yang memisahkan kita laut yang mengasuh hidup nakhoda …
Puisi: Mencari Alamat (Karya Muhammad Rois Rinaldi) Mencari Alamat Di saat aku mencari alamat kantor pemerintahan aku bertemu seorang pemulung aku bertanya pad…
Puisi: Para Pedagang (Karya Muhammad Rois Rinaldi) Para Pedagang Bukan. Bukan agama. Peperangan datang dari pasar-pasar. Agama hanya minyak. Para pedagang …
Puisi: Kepada Munir (Karya Isma Sawitri) Kepada Munir Kebenaran tentang petaka kematianmu dijanjikan awal November ini Demi kejelasan, skenario yang teramat laknat semestinya tidak lal…