Puisi: Hikmah Menanam (Karya Ahmadun Yosi Herfanda) Hikmah Menanam Tak ada buah yang menggantung tiba-tiba pada pohonnya Energi rahasia dari tangan semesta telah…
Puisi: Catatan Dini Hari (Karya Ahmadun Yosi Herfanda) Catatan Dini Hari ( Labuhan Bilik, Riau ) Debur ombak dan goyang perahu Bermain sendiri dalam sepi Semua ya…
Puisi: Catatan Senja di Jendela Bus Kota (Karya Ahmadun Yosi Herfanda) Catatan Senja di Jendela Bus Kota Selalu saja berkelebat bayangmu Di antara kesiur angin, kepul asap dan debu Tak ada bau parfum yang tersisa…
Puisi: Fragmen Perjamuan (Karya Ahmadun Yosi Herfanda) Fragmen Perjamuan Kalau kau mau, teguklah Ini minuman metropolitan Ada rasa comberan, amis darah Kasus pe…
Puisi: Negeri Daun Gugur (Karya Ahmadun Yosi Herfanda) Negeri Daun Gugur Daun-daun berguguran Bukan oleh sentuhan angin Tapi petikan tangan-tangan rahasia Yang me…
Puisi: Obsesi Futurista (Karya Ahmadun Yosi Herfanda) Obsesi Futurista Manusia masa depan berdiri tegak di layar Komputerku. Di tangan kanannya jaringan internet …
Puisi: Perbincangan dalam Kamar (Karya Ahmadun Yosi Herfanda) Perbincangan dalam Kamar Kau sembunyikan lagi malaikat maut di balik lipatan kitab langit yang sobekannya E…
Puisi: Monolog Seorang Veteran yang Tercecer dari Arsip Negara (Karya Ahmadun Yosi Herfanda) Monolog Seorang Veteran yang Tercecer dari Arsip Negara Bendera-bendera berkibar di udara Dan, orang-orang bert…
Puisi: Sajak Kartun (Karya Ahmadun Yosi Herfanda) Sajak Kartun Di hadapan Tuhan aku lebih sering merasa sebagai sosok kartun daripada sebagai manusia. Aku lebi…