Postingan

Puisi: Di Antara Keheningan dan Mimpi (Karya Okto Son)

Di Antara Keheningan dan Mimpi 'Ku duduk di teras rumah Melihat sekelilingku yang sunyi Hanya suara jangkrik yang berbicara Mengiringi malam '…

Puisi: Matinya Juara Judi (Karya Sitor Situmorang)

Matinya Juara Judi Telah berlaku agaknya Hukum leluhur, tapi Janganlah beri nama nanti Pahlawanku mati apa Di akhir kisah. Dengarlah …

Puisi: Cikini (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Cikini bayangkan tentang sepi di tengah riuh kendaraan dan kemerlip lelampu kota ketika seekor anak kucing gemetar melintasi ge…

Puisi: Tembang Biasa (Karya Eka Budianta)

Tembang Biasa Pemenang hadiah Nobel perdamaian Bukanlah ayahku Meskipun setetes spermanya Bersama ovum bintang film itu Tumbang menjadi aku Seperti e…

Puisi: Hari Penghabisan Letnan Dan (Karya A. Muttaqin)

Hari Penghabisan Letnan Dan Di pondok pelacuran itu ia isap cerutu buntu. Di pondok pelacuran itu ia sesap candu keluh. Di …

Puisi: Orkestra (Karya Nersalya Renata)

Orkestra suara tamborin menembus jendela kendaraan meledak di perut anak-anak tanpa nama yang asyik menggerogoti monumen di tengah ko…

Puisi: Surat Jauh (Karya Herwan FR)

Surat Jauh - azn seperti kelakar para sufi, kau bicara tentang kelamin yang bengkak dan tiga ekor lebah menyengat juga dua batu bercahaya yang pernah…

Puisi: Fragmen Kota (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Fragmen Kota kabut yang melipat tubuhmu telah kupaham pedihnya cahaya yang kujaga telah jadi kalam dalam zikir malam kau maki…

Puisi: Kampungku (Karya Mustiar AR)

Kampungku Kuhirup dalam-dalam napasmu aroma anyir sperma ilegal menyergap diri memanjat dinding hati meng…
© Sepenuhnya. All rights reserved.