Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Postingan

Puisi: Nyanyian Abang Becak (Karya Wiji Thukul)

Nyanyian Abang Becak jika harga minyak mundhak simbok         semakin ajeg berkelahi sama bapak harga minyak mundhak lombok-lombok         akan mundh…

Puisi: Keresahan Tak Pernah Diam di Lembah (Karya Yudhistira A.N.M. Massardi)

Keresahan Tak Pernah Diam di Lembah Keresahan tak pernah diam di lembah Dia naik ke udara menjadi debu Menyamarkan bayang, langit…

Puisi: Perang Melawan Mahkamah Kebejatan Setan (Karya Yudhistira A.N.M. Massardi)

Perang Melawan Mahkamah Kebejatan Setan (1) para durjana mengangkangi Mahkamah Kebejatan Setan para anggota kencing di celana mere…

Puisi: Rasa Sekam (Karya Yudhistira A.N.M. Massardi)

Rasa Sekam Sungguh tak enak. Makan tak doyan Minum tak haus. Tidur tak ngantuk Lelah tak ngaso. Jujur tak benar Brisik tak bai…

Puisi: Jangan Gila (Karya Yudhistira A.N.M. Massardi)

Jangan Gila Jangan gila oleh kekalutan gagak mencari makan. Musim yang buruk menyediakan bangkai para jelata. Jangan gila oleh…

Puisi: Mabuk (Karya Yudhistira A.N.M. Massardi)

Mabuk Mabuk oleh jutaan plastik Kepalaku jadi elastis Perut tembus pandang Usus dari selang Mataku fiberglass Bagai main…

Puisi: Kado Agustus (Karya Mustafa Ismail)

Kado Agustus Inilah kado Agustus itu: langit senyap, bulan pucat, dan kau kehilangan ruang untuk membaring…

Puisi: Sebelum Kau, Sebelum Aku (Karya Mustafa Ismail)

Sebelum Kau, Sebelum Aku Sebelum kau, aku telah siap dulu menggali kubur untukmu bagi air mata yang kita sengketakan Sebelum rindu, aku t…

Puisi: Setelah Air Mata (Karya Mustafa Ismail)

Setelah Air Mata Kabar itu sudah kuduga: pantai telah berpindah dan pohon sala di pasar telah tumbang Orang-orang mendaki bukit memahat…
© Sepenuhnya. All rights reserved.