Puisi: Luka Ini (Karya Mustiar AR) Luka Ini Malam ini Ia mengemas lukanya Nyeri ia bawa berlari Di matanya Sungai sudah mengering Hingga insan menjadi keriting Ibu …
Puisi: Camar Putih (Karya Mustiar AR) Camar Putih Begitu riang camar laut bermain di deru ombak mengepak sayap di teluk samudera Meulaboh keruh lalu turun sekejap memungu…
Puisi: Biar (Karya Mustiar AR) Biar Kalau saja langit bisa kutampal akan kutampal langit itu biar orang miskin itu tak kehujanan biar orang miskin itu tak kepanasan.…
Puisi: Menyulam Hati (Karya Mustiar AR) Menyulam Hati Bagai ditusuk ribuan jarum perih saat angin dirui bisikan berita sedih itu O... bunga yang selalu kupupuk dengan setia k…
Puisi: Malam (Karya Mustiar AR) Malam Angin berpusing di pucuknya Ranting-ranting gemetar Hatinya kecut Aku... Analisis Puisi: Puisi "Malam" karya Mustiar…
Puisi: Balada Sandal Jepit (Karya Mustiar AR) Balada Sandal Jepit Oi nyeri terasalah saat jejak kecilnya dilangkahi sepatu lars ia mencibir: apa yang kau banggakan kalian tak lebi…
Puisi: Petani Kata (Karya Agit Yogi Subandi) Petani Kata berkali-kali ia berjalan dengan hujaman tombak-tombak matahari di punggungnya, hingga legam lehernya menjadi semakin tebal dan kebal…
Puisi: Soliloquy (Karya Remy Sylado) Soliloquy (dibuat khusus dan dibacakan untuk ulang tahun ke-50 Sekolah Tinggi Teologi, Jakarta) Kita memang tak…
Puisi: Negeri Jerebu (Karya Wayan Jengki Sunarta) Negeri Jerebu jerebu mengepung negeri kami lebih mengerikan dari tentara atau polisi sama memuakkan dengan politisi dan para pelaku korups…