Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Postingan

Puisi: Sekata Maaf yang Terlalu Enggan untuk Terucap (Karya WS Handayani)

Sekata Maaf yang Terlalu Enggan untuk Terucap ada luka di ujung bibir yang tak pernah sempat diikat kata menjadi maaf yang lepas dari jemari angin te…

Puisi: Bayang yang Hilang (Karya Umi Hanin)

Bayang yang Hilang Ibu, di batas pagi yang kau tinggalkan, aku temukan sunyi tak berbatas. Langkahmu, yang dulu ramaikan hari, kini hanya gema yang t…

Puisi: Luruh dan Memaafkan (Karya Astuti)

Luruh dan Memaafkan meruak nan kecewa kesumat terjang atma sesal dan benci berpadu amarah tak terbendung gelombang dendam hantam jiwa rapuh api keben…

Puisi: Semesta Penuh Lara (Karya Amaya Quendrelina)

Semesta Penuh Lara Hamparan hujan mengguyur bunga Semilir angin menggoyangkan rimpunan ilalang Berbisik menyampaikan pesan Memekikkan lara yang terbe…

Puisi: Tatkala Gamang Berhenti (Karya Helda Safira)

Tatkala Gamang Berhenti Muntahan luka tak digubris, biarkan saja begitu Sayat teteskan lara, diamkan membiru Aliran rajam memang selalu seperti jalar…

Puisi: Menangis di Tengah Hujan (Karya Heppyyance)

Menangis di Tengah Hujan Tanganku mulai bergerak indah, menunjuk langit lalu ia memuji bumi Gerakan jari-jemari terasa lebih ringan mengikuti irama r…

Puisi: Cerita Bapakku (Karya A. Satya)

Cerita Bapakku Bapakku menurunkan ketela di punggungnya memahatnya menjadi Gatotkaca Bapak komat-kamit melanjutkan cerita astron di dada "Satria…

Puisi: Ada di Saku Guru (Karya A. Satya)

Ada di Saku Guru Di meja ilmunya fisika dan matematika berbunga-bunga membelah diri metode sederhana memikat gaya hidup teka-teki koala bucin Perjala…

Puisi: Doa Antibiotik (Karya A. Satya)

Doa Antibiotik Melihatmu bersepatu, berseragam putih berdiri di garda depan menyambut ambulans lelah menginstal wajah yakin menenangkan sir pasien St…
© Sepenuhnya. All rights reserved.