Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Postingan

Puisi: Penyair dan Graffiti (Karya Frans Nadjira)

Penyair dan Graffiti Ada gema gelisah di rongga tubuh  Pada kata-kata koyak di tembok. Bertahun menyaksikan bintang-bintang bergetar Mal…

Puisi: Sa'i (Karya Zeffry J. Alkatiri)

Sa'i Semestinya kau Melakukan Sa'i tujuh kali Di luar ruang Yang terik di siang hari Berjalan di atas alas kerikil pada…

Puisi: Lagu Ibunda (Karya Acep Zamzam Noor)

Lagu Ibunda Yang melambai dari semesta jiwa kekasih puteri derita yang memanggil tanpa daya yang menyerahkan kasih tanpa kata-kata y…

Puisi: Jumrah (Karya Zeffry J. Alkatiri)

Jumrah Melempar jumrah Bukanlah hiburan permainan Anak-anak di pasar malam Yang kau lempari dengan sekuat tenaga Berharap dapat hadiah. …

Puisi: Mendaki Besakih (Karya Acep Zamzam Noor)

Mendaki Besakih Selain kabut, aku tak bisa menebak Keluasan langit dengan warna kemerahannya Darah bulan menggenangi lereng bukit yang tua …

Puisi: Melodia (Karya Umbu Landu Paranggi)

Melodia cintalah yang membuat diri betah untuk sesekali bertahan karena sajak pun sanggup merangkum duka gelisah kehidupan baiknya mengenal suara sen…

Puisi: Catatan Sebuah Aula (Karya Diah Hadaning)

Catatan Sebuah Aula Ada orang-orang menangisi budayanya Koran telah memindahkannya dalam kolom-kolom Menjad…

Commuter Line: Belum Sampai Rumah, Sudah Banyak Masalah

Commuter Line atau Kereta Rel Listrik pastinya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Jabodetabek dan Jogja-Solo untuk berpergian. Bagi mereka Commut…

Puisi: Stasiun Tugu (Karya Taufiq Ismail)

Stasiun Tugu Tahun empat puluh tujuh, suatu malam di bulan Mei Ketika kota menderai dalam gerimis yang renyai Di tiang barat lentera merah m…
© Sepenuhnya. All rights reserved.