Postingan

Puisi: Benda Berat di Saku (Karya Aspar Paturusi)

Benda Berat di Saku tatkala kuketuk pintu rumah ada hembusan angin teduh dan ruang tamu terasa adem wajahmu pun berhias senyum tak henti kau tatap sa…

Puisi: Kabar Angin (Karya Aspar Paturusi)

Kabar Angin lihatlah daun bergerak gemulai ditiup angin petang dedaunan menari sekalipun angin bertiup perlahan jangan sangka mereka tak bergerak pad…

Puisi: Siapa Hianati Sesama (Karya Aspar Paturusi)

Siapa Hianati Sesama bagimu tak ada kata surut melantunkan doa-doa buat negeri buat sesama bila sekeliling semakin gelap awan hitam menutupi langit h…

Puisi: Surat Cinta (Karya Aspar Paturusi)

Surat Cinta     (sekitar 52 tahun lalu     saya ingin menulis surat cinta     buat seorang gadis yang mempesonaku     surat itu tak jadi kukirim     …

Puisi: RINDU (Karya Aspar Paturusi)

RINDU kukirim rindu lewat angin melintasi lautan menerobos mendung sampai kini tak pulang rindu orang-orang malang hidup dalam impian bergelimang har…

Puisi: Adakah Teriakan Lantang (Karya Aspar Paturusi)

Adakah Teriakan Lantang bisakah kau sembunyikan cemas di matamu bisakah merendah hembusan napas keluhmu lantaran yang cemas bu…

Puisi: Menarilah (Karya L.K. Ara)

Menarilah Kembangkan tangan menarilah Lenggokkan tubuh menarilah Ikuti irama lagu menarilah Ungkapkan senyum menarilah R…

Puisi: Doa Seorang Pendakwah Profesional (Karya L.K. Ara)

Doa Seorang Pendakwah Profesional Tuhan Hamba adalah seorang pendakwah profesional Memang hamba lahir di kampung Besar di ka…

Puisi: Catatan Asing (Karya Sugiarta Sriwibawa)

Catatan Asing Malam yang mengancik pukul tiga Alangkah langut hati yang terasing Begitu biru bibir kedinginan juga Berkeriny…

Puisi: Anak Jadah (Karya Sugiarta Sriwibawa)

Anak Jadah Darah luka Barak duka Rebah melemah Bertutup pintu Batas ragu Muka sendiri Inikah awal mimpinya? Ma…
© Sepenuhnya. All rights reserved.