Postingan

Puisi: Tak Ada Malam di Festival (Karya Raedu Basha)

Tak Ada Malam di Festival Apa yang ditampilkan di sini tak lebih tenang dari langit sehabis hujan orang-ora…

Puisi: Penyair Tardji (Karya Joko Pinurbo)

Penyair Tardji Tardji minta bir buat pesta di malam buta. “Sampai tuntas pahit-asamnya. Sampai pecah ini b…

Puisi: Adegan Satu-Dua-Tiga (Karya Remy Sylado)

Adegan Satu-Dua-Tiga Adegan satu dengung suara dari hari tanpa sejarah kukisahkan padamu kerna tidak den…

Puisi: Revolusi (Karya Agam Wispi)

Revolusi Kupancing kau masuk hutan, kekasih sayang dan kau ikuti aku seperti bayangan Tinggal pantai hilan…

Puisi: Awan Berkuak (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Awan Berkuak Duduk beta merenung awan, Bercerai menipis di langit biru. Sayu sendu alun di kalbu, Menurut …

Puisi: Semarak Itu (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Semarak Itu Laksana unggun tinggi menyala Engkau melintang di jalan kamas Menyerbu menyerah jiwa remaja, …

Puisi: Menyambut Hidup (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Menyambut Hidup Ya Allah, ya Rabbani, dalam kebesaran-Mu Engkau hadiahkan aku hidup ini dengan kegirangan dan k…

Puisi: Tak Mengerti (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Tak Mengerti Semuda itu lagi, Sebanyak itu cita dikandung, Sebesar itu harapan di dada, Segembira itu men…

Puisi: Sculpture (Karya Sutardji Calzoum Bachri)

Sculpture kau membiarkan perempuan dan lelaki meletakkan lekuk tubuh mereka meletakkan gerak menggeliat bagai perut ikan dalam air dari gairah tawa s…

Puisi: Berhala Baru (Karya Diah Hadaning)

Berhala Baru Bukan dodol sembangan dodol dodol dolar bikin gemetar. Anak muda berpantun ria di atas ka…
© Sepenuhnya. All rights reserved.