Postingan

Puisi: Jl. Senggama 48 (Karya Dimas Arika Mihardja)

Jl. Senggama 48 (: malam ke sekian) Sejumlah alamat telah kucatat sajadah menghampar basah geliat warna …

Puisi: Balada Seorang Gadis Desa (Karya Syamsu Indra Usman)

Balada Seorang Gadis Desa Di antara modernnya era zaman yang menghalalkan segala cara di keramaian ibukota di belakang gedung meg…

Puisi: Mata Terlayang (Diterjemahkan oleh Amir Hamzah)

Mata Terlayang... Tersentak Jaga... Terjemahan puisi Jepang Mata terlayang... tersentak jaga... Aduh kelambu, alangkah lebarnya Tiada berdua. Sumber:…

Puisi: Kumangukan Selalu Buah Hatiku (Diterjemahkan oleh Amir Hamzah)

Kumangukan Selalu Buah Hatiku Kumangunkan selalu buah hatiku Kumimpikan hatiku menguntum mawar, Di luar sederhana, hampir hina, Di dalam, daun bertin…

Puisi: Tentang Asuh (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Tentang Asuh asuh anak pada perempuan asuh hidup di tangan lelaki maka untuk apa kita bertengkar? aku akan pergi mengasuh hidup se…

Puisi: Kopi Musang (Karya Bambang Widiatmoko)

Kopi Musang Selalu kukenang nikmat rasa kopi Yang telah dikulum  musang Di restauran akhir jalan tanjakan Menuju Ambarawa. …

Puisi: Lalu Gerimis (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Lalu Gerimis (1) lalu gerimis dan kau mulai menimbang-nimbang apakah akan terus jalan atau diam-berdiang sementara malam menggelayut …

Puisi: Percakapan Mata (Karya Joshua Igho)

Percakapan Mata (1) ( : Ririn Riantini ) Rin, lewat percakapan mata kita bertukar kenangan kau petik s…

Puisi: Meulaboh (Karya Mustiar AR)

Meulaboh Kusemat cinta di dadanya ombak Tiada lelah menyepuh tepian pantai Aku Kau kita Adalah sedarah …

Puisi: Inferno (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Inferno Menjelang ufuk mulai terbentuk, kau dan aku akan takluk. Pinggul tumpur. Sumsum memasuki api dengan lenguh lembu hitam. Kau pu…

Puisi: Kidung Kudang (Karya F. Aziz Manna)

Kidung Kudang setelah luruh seluruh kisah. lumut menghapus tembok. ke peluk kenang aku mengucil bersama masa kecil. tak lelo lelo ledh…

Puisi: Sajak Senja (Karya Iyut Fitra)

Sajak Senja Kumasuki lembah itu. cuaca tak lagi berteguran senja adalah perpisahan paling gawat kita saling…

Puisi: Desa (Karya Kirdjomuljo)

Desa Satu tak pernah kutahu apa tersimpan padanya satu tak pernah kukenal apa tersimpan di air mata Merumpun di tengah datar…
© Sepenuhnya. All rights reserved.