Postingan

Puisi: Sukmaku (Karya F. Rahardi)

Sukmaku sukmaku kena flu berbahaya berbahaya sekali tatkala aku datang pada seorang polisi guna menanyakan hal itu dia mem…

Puisi: Sekawan Semut (Karya Frans Nadjira)

Sekawan Semut Sekawanan semut menyeret kepala ikan sebelum menyebar gelap malam di halaman. Langit mencerca         dirinya sendiri sepanjang hari. S…

Puisi: Si Nyoman Gila (Karya Frans Nadjira)

Si Nyoman Gila Orang gila itu adalah Nyoman dengan lentera pagi hari menelusuri pasar-pasar. Dewa telah mati Chak Chak Chak Mari Sita, menari dalam h…

Puisi: Sanggah Kepala Rusa (Karya Frans Nadjira)

Sanggah Kepala Rusa Hawa panas menyusup lagi. Terasing. Semakin sendiri kepala rusa Seperti gempa yang menggesernya miring dari cantelan.     (penyak…

Puisi: Sepasang Turis (Karya Frans Nadjira)

Sepasang Turis Kepada isterinya ia berkata: Di atas kursi dorong telah kubagikan hidupku sepotong-sepotong.         (sebelum bersin         tercium b…

Puisi: Nelayan (Karya Frans Nadjira)

Nelayan Di kedalaman sepuluh depa air berpusar pada dasarnya.         Berhenti bersiul! Di laut banyak pantangnya. Mereka saling menghitung. Sekawana…

Puisi: Luka Itu Aneh Sekali (Karya Hamid Jabbar)

Luka Itu Aneh Sekali luka itu aneh sekali, dia menangis diam-diam ketika embun luruh dinihari, sebelum gema adzan. dan kemudian dia menyeka nanahnya,…

Puisi: Lagu Tanpa Pijakan (Karya Emha Ainun Nadjib)

Lagu Tanpa Pijakan kawanku bernyanyi-nyanyi keras bagaikan mabuk kerna bahagia sedang dari mulutku meluncur beratus kata-kata     kabur yang tak jela…

Puisi: Perempuan (Karya Emha Ainun Nadjib)

Perempuan ditipu oleh kecongkakan yang musti kupelihara, kupan-         dang kamu secara amat sederhana:         serupa kain penutup kulitku dari tat…

Puisi: Gemeremang (Karya Emha Ainun Nadjib)

Gemeremang gemeremang suara dalam dada gemeremang musik memanggang tubuhku bongkah hingga ke mana gemeremang tangan seribu tangan, mengusap-asap pedi…

Puisi: Tentang Sebutir Kelereng (Karya Agus Dermawan T.)

Tentang Sebutir Kelereng lubang ayaman lubang buatan, dan lubang dari sekian     lubang adalah tempat ia dimainkan tempat ia di-     buangkan buangka…

Puisi: Pagi (Karya Bakdi Soemanto)

Pagi Pagi seperti biasa dimulai dengan matahari, yang menggusur malam     ke sudut jantung kehidupan. Tak terbicarakan se…

Puisi: Engkau (Karya Bakdi Soemanto)

Engkau Mengembara menembus waktu terbungkus waktu dicengkam waktu dan dikejar waktu mencarimu engkau yang ... Mencarimu, me…
© Sepenuhnya. All rights reserved.