Puisi: Mozaik Surabaya (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Mozaik Surabaya" menggambarkan kehidupan yang dinamis, kaya akan keragaman, dan perubahan yang kontinu dalam lirik-lirik yang sarat makna.
Mozaik Surabaya


Selamat malam Leo Kristi
perjalanan panjang melayari peradaban
mengayuh harapan-harapan
cita-cita lama suntingan jiwa itu
adakah yang berkerlip di sana
sebutir bintang di langit fajar
sementara hidup kian terpeta dalam mozaik.

Selamat malam Leo Kristi
ketegaran dalam lagu-lagu perjuangan itu
adakah senyum yang mengunci perbincangan
di plaza obor-obor nyala dan padam bergantian
wajah-wajah sahabat jauh di bawah bayangan bulan
di aula tikar plastik lelah digelar
menunggu orang-orang tak henti mencari
Surabaya memang bukan mozaik besar Darmahusada
Kalimas dan Jembatan Merah masih kulihat ramah
sementara perubahan terus membuncah
malam itu Blauran yang kusam
masih menyimpan lirik lagumu.

Surabaya, 1994

Analisis Puisi:
Puisi "Mozaik Surabaya" karya Diah Hadaning menggambarkan perjalanan, harapan, keberanian, dan kehidupan sehari-hari dalam konteks Surabaya, sebuah kota yang kaya sejarah dan dinamika sosialnya. Berikut adalah beberapa analisis dari puisi tersebut:

Kiasan Perjalanan dan Peradaban: Puisi ini menggunakan metafora perjalanan yang panjang sebagai gambaran tentang eksistensi manusia. Ada upaya yang disampaikan dalam mengayuh harapan-harapan dan cita-cita yang tersemat dalam jiwa. Konsep perjalanan dalam puisi ini mencerminkan perjalanan kehidupan yang tak pernah berhenti.

Mozaik Hidup dan Realitas: Kota Surabaya digambarkan sebagai sebuah mozaik kehidupan, yang terdiri dari beragam elemen dan kisah-kisah. Kata "mozaik" memunculkan citra keanekaragaman dan keunikan yang menyusun kota dan kehidupan di dalamnya.

Sentimen dan Gambaran Kota: Penyair, dengan rasa seni yang tinggi, membawa kita ke Surabaya dalam detil yang kaya akan kehidupan sehari-hari. Diah Hadaning menghadirkan kontras antara "mozaik besar Darmahusada" dan "Blauran yang kusam", menggambarkan kemajuan dan stagnasi yang mewarnai keberadaan Surabaya.

Pertanyaan yang Menggetarkan: Puisi ini juga mengandung pertanyaan-pertanyaan yang menggetarkan, seperti adakah yang berkerlip di sana? Apakah ada senyum yang mengunci perbincangan? Ini menimbulkan refleksi tentang keberadaan, hubungan, dan dinamika kota yang terus berubah.

Puisi "Mozaik Surabaya" merupakan serangkaian refleksi dan pertanyaan tentang perjalanan, harapan, keberanian, dan kehidupan di kota Surabaya. Diah Hadaning secara artistik menggambarkan kehidupan yang dinamis, kaya akan keragaman, dan perubahan yang kontinu dalam lirik-lirik yang sarat makna.

Puisi Mozaik Surabaya
Puisi: Mozaik Surabaya
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.