Puisi: Padang Terakhir (Karya D. Zawawi Imron)

Puisi: Padang Terakhir Karya: D. Zawawi Imron
Padang Terakhir


Aduh beratnya menunggu dalam debaran!
Mata sunyi kedupan
Tak ada gagak terbang
berkabar tentang kejadian.

Penat kelabu merapuh tulang
Senja pun datang atas nama bulan
Subur sawah dan ladang
Di bawah langit perada emas
Ada gemuruh di kejauhan
adakah lagi kecemasan?

Perempuan-perempuan yang mencium pusar suami
Berita dari padang lalang
Mayang kembali akan diperah
Boleh merambat kacang-kacangan
berbunga kupu-kupu.

Dilepas cerita
Lompat demi lompat
di padang kejantanan
Mekar bunga di sanggul perempuan

Pangeran Wetan tertegun
Telaga bening di palung jiwa
Gua maha gua
Ditatapnya ujung tiang menjunjung bulan
angin perlahan nimbulkan kibaran-kibaran

Hai, benderaku!
Demi makna nyiur melambai
Demi arah duri-duri ujung tangisan!
Jangan sekali-kali engkau berkibar
menantang musuh!


Sumber: Bantalku Ombak Selimutku Angin (1996)

Puisi D. Zawawi Imron
Puisi: Padang Terakhir
Karya: D. Zawawi Imron

Biodata D. Zawawi Imron:
  • D. Zawawi Imron lahir pada tanggal 1 Januari 1945 di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.