Puisi: Dongeng buat Bayi Zus Pandu (Karya Asrul Sani)

Puisi "Dongeng buat Bayi Zus Pandu" karya Asrul Sani membangun gambaran yang indah tentang kehidupan dan memberikan pesan positif tentang ....
Dongeng buat Bayi Zus Pandu


Sintawati datang dari Timur,
Sintawati menyusur pantai
Ia cium gelombang melambung tinggi
ia hiasi dada dengan lumut muda,
Ia bernyanyi atas karang sore dan pagi,
Sintawati telah datang dengan suka sendiri

Sintawati telah lepaskan ikatan duka
Sintawati telah belai nakhoda tua,
Telah cumbu petualang berair mata
Telah hiburkan perempuan-perempuan bernantian
di pantai senja

Jika turun hujan terlahir di laut
Berkapalan elang pulang ke benua
Sintawati telah tunggu dengan warna biang-lala,
Telah bawa bunga, telah bawa dupa

Sintawati mengambang di telaga gunung,
Dan panggil orang utas yang beryakinkan kelabu
Telah menakik haruman pada batang tua,
Telah dendangkan syair dari gadis remaja

Sintawati telah menyapu debu dalam kota
Telah mendirikan menara di candi-candi tua,
Sintawati telah bawa terbang cuaca,
Karena Sintawati senantiasa bercinta

Sintawati datang dari Timur,
Sintawati telah datang ...
... datang,
Sinta
datang!


Sumber: Mantera (1975)

Analisis Puisi:
Puisi "Dongeng buat Bayi Zus Pandu" adalah karya sastra yang mengeksplorasi tema-tema seperti cinta, keindahan alam, dan kegembiraan dalam sebuah narasi yang berirama.

Gambaran Sintawati: Sintawati adalah tokoh sentral dalam puisi ini. Ia digambarkan sebagai sosok yang datang dari Timur dan memiliki hubungan yang mendalam dengan alam. Sintawati mencintai dan merangkul keindahan alam, dan ini tercermin dalam tindakan-tindakannya seperti mencium gelombang, menghiasi dada dengan lumut, dan bernyanyi di atas karang. Sintawati juga digambarkan sebagai sosok yang membawa kebahagiaan dan kegembiraan.

Penggambaran Alam: Puisi ini memperkaya gambaran alam dengan kata-kata yang indah. Pantai, gelombang, karang, dan bunga-bunga digambarkan dengan rinci, menciptakan suasana yang indah dan tenang. Alam menjadi bagian penting dalam menciptakan perasaan kebahagiaan dalam puisi ini.

Simbolisme: Sintawati juga memiliki dimensi simbolis. Ia dapat dianggap sebagai perwakilan dari keindahan alam dan cinta terhadapnya. Sintawati juga bisa melambangkan sumber inspirasi dan kebahagiaan dalam kehidupan.

Cinta dan Kegembiraan: Puisi ini menggambarkan tema cinta yang hangat dan kegembiraan dalam kehidupan. Kehadiran Sintawati dalam puisi ini menciptakan nuansa kegembiraan dan pengharapan. Ia membawa kebahagiaan kepada orang-orang di sekitarnya.

Gaya Bahasa: Puisi ini menggunakan bahasa yang kaya, menggabungkan deskripsi alam yang indah dengan unsur-unsur narasi. Gaya bahasa yang dipakai oleh penyair membangun gambaran yang kuat dan mempesona.

Nostalgia dan Harapan: Puisi ini juga menciptakan perasaan nostalgia dan harapan. Sintawati hadir sebagai sumber inspirasi dan kebahagiaan, mengingatkan kita akan keindahan alam dan kegembiraan dalam hidup.

Secara keseluruhan, "Dongeng buat Bayi Zus Pandu" adalah sebuah puisi yang merayakan keindahan alam, cinta, dan kegembiraan. Puisi ini membangun gambaran yang indah tentang kehidupan dan memberikan pesan positif tentang bagaimana alam dan cinta dapat membawa kebahagiaan dalam hidup.

Asrul Sani
Puisi: Dongeng buat Bayi Zus Pandu
Karya: Asrul Sani

Biodata Asrul Sani:
  • Asrul Sani lahir pada tanggal 10 Juni 1926 di Sumatera Barat.
  • Asrul Sani meninggal dunia pada tanggal 11 Januari 2004 (ada usia 77 tahun) di Jakarta, Indonesia.
  • Asrul Sani adalah salah satu pelopor Angkatan '45 (bersama Chairil Anwar dan Rivai Apin).
© Sepenuhnya. All rights reserved.