Puisi: Mata Bachri (Karya Afrizal Malna)

Puisi || Mata Bachri || Karya || Afrizal Malna ||
Mata Bachri


Hari semakin tua, Bachri. Kambing telah mewarnai pakaian
 kita. Mau kau jadikan laut mati berdebur di antara kegigilan
 
rumput-rumput. Mabukmu tak juga menyimpan maut jadi 
tenang dalam sajak. Tak bisa bercakap matahari tak bisa
 
bercakap Tuhan. Bau alkohol telah melukai langit, Bachri. S
ampai ke kubur menulis-nulis manusia. Membuka buku
 
sajak yang perih membuka pintu yang perih. Segalanya 
dalam derit tawa, Bachri. Dunia hanyalah pengejaran untuk
 
mati di antara rumput yang terus berkibar.

Mabukmu membawa penyair kepada keperihan kamus-
kamus, Bachri. Kepada siapa mengajari Tuhan kepada siapa
 
mengajari bintang-bintang. Langit menurunkan mataharimu
 
setangga-tangga. Dan tanah terus berkibar menyimpan
 
hidup dalam rahasia-rahasia.

Di kubur mabuk, lonceng oleng, kita hanya barisan kata-
kata, Bachri. Siapkan rumput di padang-padang telanjang. A
ku pinjamkan sebait Tuhan untukmu.


1983

Sumber: Abad yang Berlari (1984)

Puisi Afrizal Malna
Puisi: Mata Bachri
Karya: Afrizal Malna

Biodata Afrizal Malna:
  • Afrizal Malna lahir pada tanggal 7 Juni 1957 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.