Puisi: Nostalgia (Karya Beni Setia)

Puisi "Nostalgia" karya Beni Setia idak hanya menggambarkan kerinduan akan masa lalu, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana ...

Nostalgia (1)

Kadang-kadang comberan itu gemetar - ingin tuntas mengeringkan limbah kembali lagi sebagai parit kering, yang kerontang. Retak-retak bagai buah randu - diam-diam memanen selaksa kenangan tentang kabut, rintik hujan, geletar tunas rumput tumbuh, dengkungan katak, dan decit (jejak) langkah peladang riap angin di rumpun bambu ciap tajam siul burung kecil-sesuatu yang kini entah bermukim dimana.

Nostalgia (2)


Sekali waktu kepala mengetik
dan mata mengerjap-ngerjap
ditimpa kenangan dari 43 tahun lalu

Saat tak ada chatting, tak ada monitor,
tak ada keyboard, dan meja tanpa CPU
: hanya tatapan dengan jari yang diremas.

Lalu pesawahan terbuka lepas panen
dengan bubungan asap jerami basah
isyarat luka perpisahan yang amat purba.

2008

Analisis Puisi:

Puisi "Nostalgia" karya Beni Setia adalah sebuah refleksi tentang kenangan masa lalu yang memenuhi pikiran dan hati penyair. Dengan gaya bahasa yang kaya dan gambaran yang kuat, puisi ini menggambarkan kerinduan akan masa lalu dan bagaimana kenangan tersebut terus menghantui serta menginspirasi penyair.

Makna Nostalgia: Puisi ini menggambarkan perasaan nostalgia, yaitu kerinduan atau keinginan untuk kembali ke masa lalu yang indah atau penting bagi seseorang. Nostalgia sering kali dipicu oleh kenangan yang membekas dalam ingatan, dan puisi ini mencoba menggambarkan perasaan nostalgia tersebut dengan penggambaran tentang kehidupan masa lalu.

Imaji Kenangan: Dalam puisi "Nostalgia (1)", penyair menggunakan gambaran alam dan suasana pedesaan untuk menciptakan imaji tentang kenangan yang mengalir dalam ingatannya. Ada rasa kerinduan akan kehidupan yang sederhana dan alami, yang tercermin dalam gambaran tentang comberan, limbah, dan pesawahan. Imaji-imaji ini memberikan nuansa yang kental tentang suasana masa lalu yang diinginkan untuk dihidupkan kembali.

Teknologi dan Perubahan Sosial: Puisi bagian "Nostalgia (2)" menggambarkan kontras antara masa lalu dan masa kini, terutama dalam hal teknologi dan perubahan sosial. Penyair menggambarkan saat-saat ketika teknologi modern seperti chatting, monitor, dan keyboard belum ada, dan hubungan antarmanusia lebih bersifat personal dan mendalam. Ini menciptakan perbandingan yang kuat antara masa lalu yang sederhana dan masa kini yang penuh dengan teknologi.

Sentimen tentang Perubahan: Puisi ini juga mengekspresikan rasa nostalgia terhadap masa lalu yang perlahan-lahan hilang karena perubahan zaman dan modernisasi. Penggunaan gambaran tentang pesawahan dan jerami basah menciptakan perasaan nostalgia yang mendalam terhadap kehidupan pedesaan yang semakin terpinggirkan oleh perkembangan zaman.

Kesimpulan dan Refleksi: Puisi "Nostalgia" merupakan sebuah puisi introspektif yang memicu pembaca untuk merenungkan perubahan zaman, nilai-nilai tradisional, dan kenangan pribadi yang terus memengaruhi pikiran dan emosi kita. Melalui gambaran alam dan perbandingan antara masa lalu dan masa kini, penyair menciptakan sebuah karya yang mengajak pembaca untuk mengenang dan menghargai akar-akar budaya serta pengalaman pribadi yang membentuk kita sebagai individu.

Puisi "Nostalgia" tidak hanya menggambarkan kerinduan akan masa lalu, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana kenangan masa lalu dapat membentuk identitas dan persepsi kita terhadap dunia.

Beni Setia
Puisi: Nostalgia
Karya: Beni Setia

Biodata Beni Setia:
  • Beni Setia lahir pada tanggal 1 Januari 1954 di Soreang, Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.