Puisi: Nelayan Tersesat (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Puisi: Nelayan Tersesat Karya: Dorothea Rosa Herliany
Nelayan Tersesat


"Sampanku tersesat di sebuah negeri terbuka,"
jerit seorang nelayan kecil dan papa.
"Di mana-mana pintu. siapa pun bebas memasukinya."
(Ikan-ikan merubung dan ternganga).

Nelayan kecil itu bagai telah terbebas
dari sebuah lorong tertutup dan gelap.
dinding-dinding memantulkan sakit
dan nestapa.

"Berkatalah, dan mereka akan mendengar,"
ia berkata.
"bukalah mulutmu, dan tangan-tangan tergapai menyalammu."
(Ikan-ikan merubung dan ternganga).

"Sampanku tersesat di sebuah negeri terbuka.
mereka akan mendengar harapan dengan tegur sapa.
untuk apa kail, sebab banyak mulut yang sedia
menjadi wakil untuk membunuh rasa lapar kita."
(Ikan-ikan merubung dan ternganga).

Seorang nelayan kecil dan papa. matanya tak 
cukup tajam untuk meraba-raba. hatinya terlalu
teduh buat keisengan tegur sapa. dadanya terlalu
terbuka buat harapan-harapan.

Kebisuan dinding-dinding langit yang dingin
mendesis dan meronta. derita terkibas
sayap-sayap emasnya.


1992

Sumber: Nikah Ilalang (1995)

Dorothea Rosa Herliany
Puisi: Nelayan Tersesat
Karya: Dorothea Rosa Herliany

Biodata Dorothea Rosa Herliany:
  • Dorothea Rosa Herliany lahir pada tanggal 20 Oktober 1963 di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Ia adalah seorang penulis (puisi, cerita pendek, esai, dan novel) yang produktif.
  • Dorothea sudah menulis sejak tahun 1985 dan mengirim tulisannya ke berbagai majalah dan surat kabar, antaranya: Horison, Basis, Kompas, Media Indonesia, Sarinah, Suara Pembaharuan, Mutiara, Citra Yogya, Dewan Sastra (Malaysia), Kalam, Republika, Pelita, Pikiran Rakyat, Surabaya Post, Jawa Pos, dan lain sebagainya.
© Sepenuhnya. All rights reserved.