Puisi: Surat Cinta Enday Rasidin (Karya Ajip Rosidi)

Puisi: Surat Cinta Enday Rasidin Karya: Ajip Rosidi
Surat Cinta Enday Rasidin


Kita telah pergi bersama senja yang tenggelam
Masuk kerajaan besar yang juga lagi tenggelam
Masuk gerbang yang tersundul kepala bersinar remang
Kita telah jalan dengan tangan di saku celana
Negara di mana rumah berjendela sepenuh arah
Negara di mana rumah menampung cahya keempat penjuru.

Negara mereka yang kucinta
Dengan bisik mesra dari suara sudah parau
Dengan bisik parau dari suara yang mesra.

Di mana orang ketawa dan ketawa
Walau mata sudah lama kehabisan cahya.

Kita telah jalan sama didera sinar matahari
Kita telah jalan sama ditelan kelam malam
Menemui pojok pondok yang depek
Dalam baju longgar dan sepatu sebelah lebih besar.

Pondok di mana atap setinggi dada
Pondok di mana bilik hanya sedepak
Pondok mereka yang kucinta
Penuh tawa lepas tanpa lelucon
Penuh lelucon dengan tawa yang lepas.

Di mana orang bicara dan bicara
Walau mulut sudah lama kehabisan kata.

Kita telah jalan sama bergandengan tangan
Kita telah jalan sama beriringan
Dengan pantalon yang digulung hingga lutut
Berpeci miring dan saputangan bersulam biru.

Di mana orang ketawa dan bicara
Di sana kita tenggelam antara mereka.


1956

Sumber: Surat Cinta Enday Rasidin (1960)


Puisi Ajip Rosidi
Puisi: Surat Cinta Enday Rasidin
Karya: Ajip Rosidi

Biodata Ajip Rosidi:
  • Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
  • Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
  • Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.