Puisi: Peristiwa Pagi Tadi (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Peristiwa Pagi Tadi" karya Sapardi Djoko Damono menciptakan gambaran kejadian tragis yang disampaikan melalui jalur percakapan berjenjang ...
Peristiwa Pagi Tadi
(kepada GM)


Pagi tadi seorang sopir oplet bercerita kepada pesuruh kantor tentang lelaki yang terlanggar motor waktu menyeberang.

Siang tadi pesuruh kantor bercerita kepada tukang warung tentang sahabatmu yang terlanggar motor waktu menyeberang, membentur aspal, lalu beramai-ramai diangkat ke tepi jalan.

Sore tadi tukang warung bercerita kepadamu tentang aku yang terlanggar motor waktu menyeberang, membentur aspal, lalu diangkat beramai-ramai ke tepi jalan dan menunggu setengah jam sebelum dijemput ambulans dan meninggal sesampai di rumah sakit.

Malam ini kau ingin sekali bercerita padaku tentang peristiwa itu.


1982

Sumber: Perahu Kertas (1983)

Analisis Puisi:
Puisi "Peristiwa Pagi Tadi" karya Sapardi Djoko Damono menciptakan gambaran kejadian tragis yang disampaikan melalui jalur percakapan berjenjang antara berbagai karakter. Puisi ini tidak hanya menciptakan narasi yang berkembang sepanjang hari, tetapi juga menyoroti aspek komunikasi, interpretasi, dan dampak personal dari peristiwa tersebut.

Struktur dan Gaya Bahasa

  1. Percakapan Berjenjang: Puisi ini dibangun dalam bentuk percakapan berjenjang yang melibatkan beberapa karakter. Setiap bagian menciptakan sudut pandang yang berbeda terhadap peristiwa yang sama, memperkaya nuansa dan perspektif cerita.
  2. Penyampaian Informasi Bertahap: Informasi tentang peristiwa tersebut disampaikan secara bertahap, dimulai dari sopir oplet, pesuruh kantor, tukang warung, hingga pembaca. Hal ini menciptakan nuansa misteri dan ketidakpastian yang membuat pembaca tertarik untuk terus membaca hingga akhir.
  3. Pemilihan Kata dan Narasi: Puisi ini menggunakan kata-kata yang sederhana namun memikat dan narasi yang ringkas namun memadai. Pilihan kata menciptakan kesan kejadian yang nyata dan mengekspresikan emosi yang kuat.

Tema Utama

  1. Keterbatasan Komunikasi: Puisi ini menyoroti keterbatasan dalam menyampaikan informasi dan persepsi antarindividu. Meskipun peristiwa yang sama, cerita yang disampaikan oleh setiap karakter memiliki nuansa dan interpretasi yang berbeda.
  2. Dampak Personal dari Peristiwa: Setiap percakapan menciptakan gambaran mengenai bagaimana peristiwa tragis itu memengaruhi setiap karakter secara pribadi. Dari kesaksian pertama hingga penuturan terakhir, pembaca melihat dampak berlapis dari peristiwa tersebut.
  3. Ketidakpastian dan Misteri: Puisi ini menciptakan ketidakpastian dan misteri seputar peristiwa tersebut. Pembaca dihadapkan pada berbagai versi cerita, dan hal ini memberikan kesan bahwa kebenaran absolut mungkin sulit dipahami.

Makna Mendalam

  1. Relativitas Realitas: Puisi ini menggambarkan bahwa realitas bersifat relatif dan tergantung pada perspektif setiap individu. Setiap orang membentuk narasi sendiri tentang peristiwa yang sama, menciptakan versi kebenaran yang unik.
  2. Dampak Emosional Peristiwa: Dengan menyoroti dampak personal dari peristiwa tersebut, puisi ini menekankan bahwa setiap individu meresapi dan merespon tragedi dengan cara yang berbeda. Emosi dan persepsi individu menjadi inti dari cerita.
  3. Keinginan untuk Berbagi Pengalaman: Cerita yang diakhiri dengan keinginan untuk bercerita pada pembaca menunjukkan pentingnya berkomunikasi dan berbagi pengalaman. Meskipun berat, berbicara tentang peristiwa tersebut dapat menjadi bentuk terapi dan pemahaman.
Puisi "Peristiwa Pagi Tadi" karya Sapardi Djoko Damono tidak hanya merangkum peristiwa tragis yang terjadi, tetapi juga mengeksplorasi berbagai perspektif dan dampak personal dari peristiwa tersebut. Dengan menggunakan percakapan berjenjang, puisi ini menciptakan narasi yang menarik dan kompleks, mengundang pembaca untuk merenung tentang kompleksitas komunikasi dan realitas yang relatif.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Peristiwa Pagi Tadi
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.