Puisi: Pulang Malam (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Pulang Malam" menggambarkan kehancuran, kematian, ketidakberdayaan, dan perasaan keputusasaan dalam suasana gelap dan suram.
Pulang Malam

Kami tiba larut malam.
Ranjang telah terbakar
dan api yang menjalar ke seluruh kamar
belum habis berkobar.

Di atas puing-puing mimpi
dan reruntuhan waktu
tubuh kami hangus dan membangkai
dan api siap melumatnya
menjadi asap dan abu.

Kami sepasang mayat
ingin kekal berpelukan dan tidur damai
dalam dekapan ranjang.

1996

Sumber: Celana (1999)

Analisis Puisi:
Puisi "Pulang Malam" karya Joko Pinurbo adalah karya yang penuh dengan gambaran metaforis yang kuat tentang perasaan kehancuran dan ketidakpastian dalam sebuah situasi yang gelap. Puisi ini mengekspresikan perasaan kematian, kehancuran, dan ketidakberdayaan yang menghadapinya.

Gambaran Kehancuran dan Kematian: Puisi ini menggambarkan suasana kehancuran dan kematian melalui gambaran "api yang menjalar ke seluruh kamar" dan "tubuh kami hangus dan membangkai." Metafora api yang belum habis berkobar menciptakan suasana yang dramatis dan menggambarkan proses kehancuran yang terus berlanjut.

Reruntuhan Mimpi dan Waktu: Puisi ini menciptakan gambaran tentang reruntuhan mimpi dan waktu, mencerminkan perasaan kehilangan dan ketidakpastian. Reruntuhan tersebut menjadi simbol dari penghancuran dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan.

Hasrat akan Kekalahan: Penyair menggambarkan sepasang mayat yang ingin "berpelukan dan tidur damai" dalam dekapan ranjang. Hal ini menciptakan gambaran keinginan untuk mengakhiri semua penderitaan dan ketidakpastian dengan menjadi bagian dari kematian itu sendiri.

Ketidakberdayaan dan Keputusasaan: Puisi ini menciptakan suasana ketidakberdayaan dan keputusasaan yang mendalam. Ketika penutupan puisi menyebutkan "kami sepasang mayat," hal ini menciptakan perasaan penerimaan terhadap akhir yang tak terhindarkan.

Makna Simbolik dan Metafora: Puisi ini menggunakan gambaran api, puing-puing mimpi, tubuh yang hangus, dan mayat sebagai simbol dan metafora untuk melukiskan kondisi emosional dan psikologis. Simbol-simbol ini menggambarkan perasaan kematian, ketidakberdayaan, dan perubahan.

Puisi "Pulang Malam" karya Joko Pinurbo adalah puisi yang menggambarkan kehancuran, kematian, ketidakberdayaan, dan perasaan keputusasaan dalam suasana gelap dan suram. Dengan menggunakan metafora dan simbol-simbol yang kuat, puisi ini berhasil menciptakan gambaran yang melankolis dan menghadirkan perasaan penerimaan terhadap akhir yang tak terhindarkan.

Puisi: Pulang Malam
Puisi: Pulang Malam
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.