Puisi: Cempaka (Karya Amir Hamzah)

Puisi "Cempaka" karya Amir Hamzah memadu kasih antara cinta dan kecantikan dalam gambaran yang indah.
Cempaka...


Cempaka, aduhai bunga penghibur lara
tempat cinta duduk bersemayam
sampaikan pelukku, wahai kusuma
pada adinda setiap malam.

Sungguh harum sedap malam
sungguh pelik bunga kemboja
tetapi tuan, aduhai pualam
pakaian adinda setiap masa.

Sungguh tak kelihatan ia berbunga
cempaka tersembunyi dalam sanggul
tetapi harumnya, aduhai kelana
di dalam rambut duduk tersimpul.

Amat bersahaja cempaka bunga
putih arona, hijau nen tampuk
pantas benar suntingan adinda
terlebih pula di sanggul duduk.

Sumber: Buah Rindu (1941)

Analisis Puisi:
Puisi "Cempaka" karya Amir Hamzah adalah sebuah karya sastra yang memanjakan pembaca dengan gambaran indah tentang bunga cempaka dan unsur-unsur kecantikan.

Tema Cinta dan Kecantikan: Tema utama dalam puisi ini adalah cinta dan kecantikan. Penyair menciptakan gambaran yang mempesona tentang bunga cempaka dan menghubungkannya dengan kecantikan sang kekasih. Cempaka dianggap sebagai simbol kecantikan yang sangat dihargai dan menghadirkan kegembiraan dalam hidup.

Bahasa yang Meromantisasi Kecantikan: Bahasa dalam puisi ini sangat romantis dan mengesankan. Penyair menggunakan kata-kata seperti "aduhai bunga penghibur lara" untuk menggambarkan cempaka sebagai penyembuh rasa sakit dan "pakaian adinda setiap masa" untuk merujuk pada kemolekan adinda yang selalu terpancar.

Permainan Warna: Penyair menggambarkan cempaka sebagai bunga yang putih dan hijau. Putih adalah warna yang sering dikaitkan dengan kesucian dan kecantikan, sementara hijau menciptakan kontras yang menarik dalam deskripsi.

Perbandingan antara Keindahan Bunga dan Adinda: Puisi ini menciptakan perbandingan yang kuat antara keindahan bunga cempaka dan kecantikan adinda. Penyair mengekspresikan rasa kagumnya terhadap kecantikan adinda dengan perumpamaan kecantikan bunga cempaka.

Rasa Keinginan dan Pelukan Cinta: Puisi ini juga menggambarkan rasa keinginan dan pelukan cinta. Penyair mengungkapkan keinginannya untuk mendekati sang adinda dan menyampaikan pelukannya padanya setiap malam.

Puisi "Cempaka" adalah sebuah karya yang memadu kasih antara cinta dan kecantikan dalam gambaran yang indah. Bahasa yang romantis dan perumpamaan yang kuat membentuk gambaran tentang cinta yang memikat dan kecantikan yang mempesona. Puisi ini mengekspresikan rasa kagum dan keinginan penyair terhadap kecantikan sang adinda melalui gambaran cempaka yang indah.

Amir Hamzah
Puisi: Cempaka
Karya: Amir Hamzah

Biodata Amir Hamzah:
  • Amir Hamzah memiliki nama lengkap Tengku Amir Hamzah Pangeran Indra Putera.
  • Amir Hamzah adalah salah satu sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru (angkatan '30-an atau angkatan 1933).
  • Amir Hamzah lahir pada tanggal 28 Februari 1911 di Binjai, Langkat, Sumatra Utara.
  • Ayahnya bernama Tengku Muhammad Adil (meninggal dunia pada tahun 1933).
  • Ibunya bernama Tengku Mahjiwa (meninggal dunia pada tahun 1931).
  • Amir Hamzah menikah dengan seorang perempuan bernama Kamiliah pada tanggal 1937. Pernikahan ini tersebut dikaruniai seorang anak bernama Tengku Tahura.
  • Amir Hamzah meninggal dunia pada tanggal 20 Maret 1946.
  • Amir Hamzah adalah salah satu pendiri majalah sastra Pujangga Baru (bersama Sutan Takdir Alisjahbana dan Armijn Pane) pada tahun 1932.
  • Dalam dunia sastra, Amir Hamzah diberi julukan Raja Penyair Zaman Pujangga Baru.
© Sepenuhnya. All rights reserved.