Puisi: Refrein Den Haag Sore (Karya D. Zawawi Imron)

Puisi "Refrein Den Haag Sore" karya D. Zawawi Imron menggambarkan keindahan dalam momen-momen sehari-hari dan mengangkat tema cinta sebagai ....
Refrein Den Haag Sore


Seorang anak kecil
menyemburkan udara kabut
dari mulutnya yang mungil
ke arah seorang kakek.

Sang kakek membalasnya
dari bawah kumisnya yang tebal.

Kabut-kabut itu menyatu
di udara dingin
pusat kota Den Haag
Kabut itu tiba-tiba menjelma
seorang bidadari
yang menyanyi tentang cinta yang fitrah
tentang kesinambungan denyut darah.

Bahwa yang selain bunga pun harus mekar
tanpa menunggu musim panas yang segar.


Sumber: Refrein di Sudut Dam (2003)

Analisis Puisi:
Puisi "Refrein Den Haag Sore" karya D. Zawawi Imron adalah karya yang singkat namun padat dengan makna. Puisi ini meresap dengan kelembutan dan kebijaksanaan yang mengeksplorasi tema cinta, kesatuan, dan keindahan dalam konteks keseharian.

Gambaran Sederhana dan Realisme: Puisi ini dimulai dengan gambaran sederhana tentang seorang anak kecil dan seorang kakek yang saling berhadapan dan mengeluarkan napas mereka di udara dingin. Ini menciptakan citra yang sangat realistis dan nyata tentang situasi sehari-hari yang mungkin terjadi di Den Haag, menangkap momen kecil dalam kehidupan sehari-hari.

Transformasi Kabut Menjadi Bidadari: Puncak puisi ini adalah transformasi mendalam dari "kabut" yang dihasilkan oleh anak kecil dan kakek menjadi "seorang bidadari." Ini adalah peralihan yang indah dari elemen sederhana dan fisik menjadi sesuatu yang lebih abstrak dan spiritual. Bidadari ini menyanyi tentang "cinta yang fitrah" dan "kesinambungan denyut darah," menggambarkan keindahan dan ketulusan cinta yang mendasari kehidupan manusia.

Puisi Tentang Cinta Universal: Puisi ini secara halus merayakan konsep cinta yang universal dan tak terpisahkan dari eksistensi manusia. Pesan yang terkandung adalah bahwa cinta bukanlah sesuatu yang hanya muncul pada musim panas yang indah, tetapi cinta adalah sesuatu yang ada di setiap saat, seperti bunga yang mekar sepanjang tahun. Ini adalah pengingat akan keindahan dan esensi cinta yang mendasari seluruh kehidupan manusia.

Bahasa yang Simpel Namun Memikat: Penyair menggunakan bahasa yang simpel dan mudah dipahami dalam puisi ini, tetapi ia mampu menciptakan gambaran yang kuat dan memikat. Kemampuan penyair untuk menggambarkan momen kecil dalam kehidupan sehari-hari dengan kata-kata sederhana adalah salah satu aspek yang membuat puisi ini begitu efektif.

Puisi "Refrein Den Haag Sore" adalah karya yang singkat namun memukau yang menggambarkan keindahan dalam momen-momen sehari-hari dan mengangkat tema cinta sebagai kekuatan yang universal. Ini adalah pengingat akan keindahan yang bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari jika kita memperhatikan dengan seksama dan menghargainya.

Puisi D. Zawawi Imron
Puisi: Refrein Den Haag Sore
Karya: D. Zawawi Imron

Biodata D. Zawawi Imron:
  • D. Zawawi Imron lahir pada tanggal 1 Januari 1945 di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.