Puisi: Negri Kadal (Karya Sosiawan Leak)

Puisi "Negri Kadal" karya Sosiawan Leak adalah sebuah kritik sosial yang tajam terhadap kondisi politik dan sosial dalam suatu negara. Dalam puisi ...
Negri Kadal


Negri kami negri kadal
negri yang tidak pernah sepi dari juluran lidah
menjelma dasi, panji-panji hingga janji-janji
yang selalu terpelanting bacinnya ludah.
Sambil melata, kami mengendap,
menikam dan bersenggama
sesekali menelikung lawan juga kawan.

Negri kami negri kadal
negri yang bersemak rempah
berbelukar bahan tambang, bererimbun hutan
namun selalu lapar
dengan pertikaian dan asap tebal
dari berbagai kayu bakar
; agama, harta dan kekuasaan
kami selesaikan masalah
hanya lewat desis dan kata-kata
sedang tindakan tersembunyi dengan sempurna
di ujung ekor yang tak berdaya
menjelma bom, meledak sembarangan.

Curiga mulus beranak pinak di sela sisik
malih rupa ketakutan
yang tak pernah terungkap di pengadilan
di negri kadal.

Solo, 19 September 2000

Sumber: Dunia Bogambola (2007)

Analisis Puisi:
Puisi "Negri Kadal" karya Sosiawan Leak adalah sebuah kritik sosial yang tajam terhadap kondisi politik dan sosial dalam suatu negara. Dalam puisi ini, penyair menggambarkan negara sebagai "negri kadal," sebuah metafora yang merujuk pada citra kadal sebagai makhluk yang licik, oportunis, dan tidak dapat dipercayai. Puisi ini menggambarkan keadaan yang penuh dengan kebohongan, manipulasi, dan konflik, dan menyuarakan keprihatinan atas keadaan tersebut.

Citra "Negri Kadal": Metafora "negri kadal" digunakan untuk menggambarkan negara dalam keadaan korup, tidak stabil, dan penuh intrik. Kadal memiliki konotasi negatif dalam puisi ini, menggambarkan suatu entitas yang licik, merayu, dan tidak dapat dipercayai.

Ketidakstabilan dan Pertikaian: Puisi ini menggambarkan negara sebagai tempat yang penuh dengan pertikaian dan asap tebal. Pertikaian dan konflik di negara tersebut terjadi karena berbagai hal, seperti agama, harta, dan kekuasaan. Gambaran ini menunjukkan bahwa negara ini terus-menerus dilanda ketidakstabilan dan ketegangan.

Kritik terhadap Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan: Puisi ini merujuk pada "janji-janji yang selalu terpelanting bacinnya ludah," menggambarkan para pemimpin yang berjanji namun sering kali tidak mengikuti janji-janji tersebut. Pengambilan keputusan juga digambarkan sebagai manipulatif dan tidak jujur, dengan tindakan tersembunyi yang dijalankan di balik tindakan-tindakan yang tampak di permukaan.

Ketakutan dan Kecurigaan: Penyair menunjukkan bahwa rakyat dalam "negri kadal" hidup dalam kecurigaan dan ketakutan. Ada rasa curiga yang tersembunyi di balik sikap dan tindakan para pemimpin, dan ketakutan akan kebenaran yang terungkap atau konsekuensi dari tindakan-tindakan mereka.

Makna Tersirat: Puisi ini juga mengandung makna tersirat tentang pentingnya transparansi, integritas, dan kejujuran dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan. Metafora kadal menggambarkan betapa merusaknya perilaku yang licik dan tidak jujur dalam pemerintahan.

Puisi "Negri Kadal" oleh Sosiawan Leak adalah sebuah kritik sosial yang tajam terhadap kondisi politik dan sosial dalam suatu negara. Dengan menggunakan metafora "negri kadal," penyair menggambarkan negara sebagai tempat yang penuh dengan kepalsuan, manipulasi, dan konflik. Puisi ini mendorong pembaca untuk merenungkan pentingnya transparansi, kejujuran, dan integritas dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan.

Sosiawan Leak
Puisi: Negri Kadal
Karya: Sosiawan Leak

Biodata Sosiawan Leak:
  • Sosiawan Leak (nama asli Sosiawan Budi Sulistyo) lahir pada tanggal 23 September 1967 di Kampung Somadilagan, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.