Puisi: Gadis Bersampan (Karya Dimas Indiana Senja)

Puisi: Gadis Bersampan Karya: Dimas Indiana Senja
Gadis Bersampan
(Pemecah Ombak Waduk Penjalin)


Gadis bersampan, berjalan di dalam pusaran angin yang embun.
Matanya menerobos kabut yang menutupi hatiku,

Ketika fajar belum sempurna bertelanjang, gadis bersampan
Lebih dahulu membenarkan kerudungnya, lalu
Lengannya yang salju menuju dayung-dayung yang telah lama
Membuatku rindu.

Begitulah namanya yang melintasi lamunanku sore ini,
Biasanya tepat matahari menuju ujungnya, ia pulang dengan
Menjinjing tas berisikan impian-impiannya,
Berisikan lamunannya, berisikan
Mimpinya yang menghadirkanku.

Begitulah biasanya aku sebut-sebut namanya, tersebab ia
Tak pernah sekalipun berpaling dari terik kerinduan
Dan aku menemukan rambut panjangnya telah basah di atas sebuah sampan.
Sampan yang mengajakku untuk menuju rumahnya, lalu
Aku berharap di dalam semoga.

Begitulah selalu aku menyeka namanya dalam hatiku
Yang kabut. Tak pernah sekalipun ia berhenti dari
Perjalanan mimpi yang ombaknya tak berkawan.
Hingga keringatnya mengkristal,                   
Jatuh,
Memenuhi permukaan segara
Mengendap-endap dalam ombak
Mendekap mimpi di dalam dayung
Berkilauan, dan
Bola mataku berkilap
Tak kuasa aku menatap cahaya, Gadis bersampan.

Paguyangan, Juni 2011

"Dimas Indiana Senja"
Puisi: Gadis Bersampan
Karya: Dimas Indiana Senja
© Sepenuhnya. All rights reserved.