Puisi: Mimpi (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Mimpi" mengeksplorasi tema kegairahan, keberanian, dan semangat remaja dalam menjalani mimpi. Melalui gambaran langit, nafas darah, dan ...
Mimpi

Mimpi yang bernas melepas kejang remaja pandang ranum antara kita mengenggani hadir orang ke-3

Langit panas biru muda lantang nafas darah belia mengembang bunga di pekarangan di saban tumpak dan debarnya dada

Kerja sehari-hari membilang panas nafas kemudian percakapan di langkan kediaman mimpi ranum menggeliati kejang remaja.

Sumber: Kisah (Desember, 1955)

Analisis Puisi:

Puisi "Mimpi" karya Taufiq Ismail menggambarkan sebuah pengalaman yang penuh kegairahan dan keberanian remaja dalam menjalani mimpi dan pandangan tentang cinta.

Ekspresi Mimpi yang Bernas: Kata-kata "mimpi yang bernas" mencerminkan kegairahan dan keberanian untuk menggapai impian. Mimpi di sini menjadi sumber energi dan motivasi bagi remaja untuk menjalani kehidupan dengan penuh semangat.

Kejang Remaja Pandang Ranum: Frasa ini menyiratkan penuhnya semangat remaja, kegairahan, dan pandangan yang segar terhadap dunia. "Kejang remaja" dapat diartikan sebagai dorongan kuat dan semangat yang tumbuh di dalam diri remaja. Pandangan ranum menggambarkan pemahaman yang tajam dan intens terhadap realitas di sekitarnya.

Hadirnya Orang Ke-3: Penggunaan frasa "mengenggani hadir orang ke-3" membuka interpretasi tentang kompleksitas hubungan. Kemungkinan adanya unsur ketidaksetiaan atau rasa penasaran dalam hubungan muda-mudi tercermin dari hadirnya orang ketiga.

Gambaran Langit dan Nafas Darah: Langit panas biru muda adalah gambaran tentang suasana dan perasaan yang kuat. Nafas darah mengembang bunga memberikan citra kehidupan yang penuh gairah dan tumbuh subur. Ini mungkin merujuk pada kehidupan yang dipenuhi semangat dan keberanian.

Debarnya Dada dan Pekarangan: Gambaran ini menyiratkan perasaan yang begitu hidup dan kuat, menciptakan atmosfer kegembiraan dan penuh semangat. Debarnya dada menunjukkan getaran positif dan kegirangan yang dirasakan oleh remaja.

Kerja Sehari-hari: Penggunaan kata-kata ini memberikan sentuhan realisme dalam puisi. Meskipun hidup di dunia mimpi dan semangat remaja, realitas kehidupan sehari-hari tidak terlupakan. Ini mungkin mencerminkan keseimbangan antara idealisme dan tanggung jawab.

Puisi "Mimpi" mengeksplorasi tema kegairahan, keberanian, dan semangat remaja dalam menjalani mimpi. Melalui gambaran langit, nafas darah, dan kehangatan debarnya dada, Taufiq Ismail menghadirkan suasana yang penuh semangat dan gembira. Sementara itu, kehadiran orang ketiga menambah lapisan kompleksitas dalam narasi, menunjukkan bahwa kehidupan remaja tidak selalu lurus dan sederhana.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Mimpi
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.