Puisi: Nyanyian Perempuan di Kali (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Nyanyian Perempuan di Kali" karya W.S. Rendra menggambarkan hubungan antara manusia, alam, budaya, dan harapan.
Nyanyian Perempuan di Kali


Kali Solo yang coklat
merambat-rambat
Oi, dibawanya bau tanah liat!
Tujuh ratus tangan nakal
merabai sekujur tubuhku.
Mengembang kain basahan
sepenuh mimpi pagi hari.

Di mudik para penangguk
kerbau-kerbau masuk air
menghadang awan-awan berendam.
Wahai, bau tanah Lumpur
Wahai, bau tanah perunggu!

Dengan nuri di mulutku
kucuci bajumu merah, Kanda,
tikar pandan petak-petak
sampan dari mimpi
dan seluruh tubuhku bersabun.

Berenang anak-anak yang mungil
diberkati air leluhur.
Wahai, adiknya datang di tahun depan!

Dengan mentari di perutnya panjang
segala yang teralahkan
dan segala awan-awan yang kembara
sungai mengalir pergi jauh
pulang dari bundanya.
Kali Solo yang coklat
merambat-rambat.
Oi, dibawanya bau tanah liat!


Sumber: Empat Kumpulan Sajak (1961)

Analisis Puisi:
Puisi "Nyanyian Perempuan di Kali" karya W.S. Rendra adalah sebuah karya yang memadukan elemen alam, budaya, dan harapan untuk masa depan.

Latar Belakang Lokasi: Puisi ini menciptakan latar belakang yang kuat dengan merujuk kepada Kali Solo yang berwarna coklat. Kali adalah sungai yang penting di Indonesia, dan deskripsi sungai ini menciptakan gambaran visual yang jelas dalam pikiran pembaca.

Bau Tanah Lumpur: Penggunaan istilah "bau tanah Lumpur" menciptakan nuansa bumi dan alam yang kuat. Ini bisa diartikan sebagai menghadirkan alam sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari dan budaya masyarakat.

Tangan Nakal: Penyair menggambarkan tangan yang nakal merabai tubuhnya. Ini mungkin melambangkan interaksi manusia dengan alam atau perasaan seseorang yang dihadapkan pada alam yang liar dan kuat.

Kerbau-Kerbau: Penyebutan kerbau yang masuk ke dalam air sungai menciptakan gambaran tentang kehidupan pedesaan dan budaya agraris di Indonesia. Kerbau adalah hewan yang penting dalam pertanian, dan mereka menghadang awan-awan berendam, mungkin sebagai representasi pertemuan antara manusia dan alam.

Pembersihan dan Harapan: Puisi ini juga mencakup adegan seorang perempuan yang mencuci pakaian dan menggosoknya dengan sabun. Ini bisa diartikan sebagai tindakan membersihkan dan membersihkan diri, serta mewakili harapan akan masa depan yang lebih baik.

Mimpi dan Pertumbuhan: Ada penekanan pada "mimpi pagi hari" dan harapan akan adik yang akan datang di tahun depan. Ini mencerminkan aspirasi dan harapan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik.

Bahasa yang Kuat: Puisi ini menggunakan bahasa yang kaya dan kuat, dengan penggunaan kata-kata yang menggambarkan alam, tradisi, dan kehidupan sehari-hari dengan detail yang jelas.

Puisi "Nyanyian Perempuan di Kali" adalah sebuah karya yang menggambarkan hubungan antara manusia, alam, budaya, dan harapan. Ini menciptakan gambaran alam yang hidup dan kuat sambil mencerminkan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Puisi ini menggabungkan elemen-elemen ini dengan bahasa yang kaya untuk menciptakan pengalaman sastra yang mendalam.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Nyanyian Perempuan di Kali
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.