Tembang Babak Salu
Adalah sang babak salu kaki seibu
merayapi liang berulang
menunggu lewat manusia alpa
yang hatinya berbulu
manakala negeri melati
prahara mengiring orang mati
sementara yang hilang tak kembali.
Adalah sang babak salu kaki sepasang
melenggok di musim jalang
dalam jiwa manusia dungu
selalu mimpi jadi ratu
aku pun jadi gagu.
Hidup ibarat lintasi titian
lalu sibuk dan lupa panggilan
sirnakan bulu di hati
matikan sang babak salu
agar jiwa tenteram rahayu.
Bogor, Februari 2000
Puisi: Tembang Babak Salu
Karya: Diah Hadaning