Puisi: Syair Orang Lapar (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Syair Orang Lapar" karya Taufiq Ismail menggambarkan dengan lugas dan tajam kondisi kelaparan dan penderitaan yang dialami oleh orang-orang ...
Syair Orang Lapar

Lapar menyerang desaku
Kentang dipanggang kemarau
Surat orang kampungku
Kuguratkan kertas

Risau

Lapar lautan pidato
Ranah dipanggang kemarau
Ketika berduyun mengemis
Kesinikan hatimu

Kuiris

Lapar di Gunungkidul
Mayat dipanggang kemarau
Berjajar masuk kubur
Kau ulang jua

Kalau

1964

Sumber: Tirani dan Benteng (1993)

Analisis Puisi:

Puisi "Syair Orang Lapar" karya Taufiq Ismail adalah sebuah karya sastra yang menyentuh tentang penderitaan dan kepedihan akibat kelaparan. Dalam puisi ini, penyair menggambarkan gambaran keadaan yang sulit dihadapi oleh orang-orang di desa, yang lapar dan kekurangan makanan karena musim kemarau yang panjang dan berkepanjangan.

Penggambaran Kelaparan dan Kesulitan Hidup: Puisi ini menggambarkan dengan lugas dan tajam kondisi kelaparan yang melanda desa. Dengan menggunakan gambaran kentang dipanggang dalam musim kemarau, penyair menunjukkan kesulitan mendapatkan makanan yang layak di tengah kondisi alam yang keras dan tidak ramah. Lapar menjadi pengalaman yang menghantui dan mendalam bagi penduduk desa.

Keputusasaan dan Kekesalan: Penyair mengekspresikan rasa risau, keputusasaan, dan kekesalan melalui pemakaian kata-kata yang kuat seperti "Risau" dan "Kuiris". Ini mencerminkan perasaan yang mendalam dan kegelisahan atas kondisi yang sulit dan penuh penderitaan yang dialami oleh penduduk desa.

Metafora Kelaparan dan Kesinambungan Hidup: Puisi ini juga menggunakan metafora yang kuat untuk menggambarkan kelaparan dan kesulitan hidup. Lapar digambarkan seperti lautan pidato, yang menunjukkan betapa mendalamnya rasa lapar dan kebutuhan akan makanan di tengah keadaan yang sulit. Ranah yang dipanggang kemarau menjadi gambaran yang kuat tentang kondisi alam yang keras dan tidak bersahabat.

Pengulangan dan Kesengsaraan: Pengulangan dalam puisi ini menciptakan nuansa kesengsaraan dan keterpurukan yang terus menerus dirasakan oleh penduduk desa. Mayat dipanggang kemarau dan berjajar masuk kubur menggambarkan gambaran yang suram dan menyedihkan tentang kehidupan yang penuh dengan penderitaan dan kematian.

Tantangan Hidup di Daerah Pedesaan: Puisi ini mencerminkan tantangan hidup yang dihadapi oleh orang-orang di daerah pedesaan, terutama dalam menghadapi musim kemarau yang panjang dan sulit. Penyair menunjukkan betapa sulitnya hidup di desa, di mana akses terhadap makanan dan kebutuhan pokok lainnya sangat terbatas.

Puisi "Syair Orang Lapar" karya Taufiq Ismail adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan dengan lugas dan tajam kondisi kelaparan dan penderitaan yang dialami oleh orang-orang di desa. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang ketidakadilan sosial dan kesulitan hidup yang dialami oleh banyak orang di daerah pedesaan. Puisi ini juga mengingatkan kita akan pentingnya solidaritas dan empati terhadap mereka yang hidup dalam kondisi yang sulit dan penuh penderitaan.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Syair Orang Lapar
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.