Puisi: Deru Dera (Karya Diah Hadaning)

Puisi: Deru Dera Karya: Diah Hadaning
Deru Dera


Adakah bunga cempaka tanah Cut Nya
masih mekar putting kuning
sisakan peradaban warna
manakala antaran peduli Aceh
ternoda tangan-tangan berhala
ternoda hasrat-hasrat candala
tak ibarat tak jua ayat
mampu hapus tanda-tanda oleh alpa.

Tercipta sudah peta hitam
tercipta seiring deru gelombang
hempas pagi tanah serambi.

Dibilang dihitung angka-angka
seiring delapan arah kiriman doa
tanda masih ada peradaban.

Tapi ada tangan durhaka sisipkan pengkhianatan
sementara bocah kecil sepi menggigil
kehilangan lentera hari lusa
di tanah airmata saat badai reda
Panglima tua muncul dari kabut sejarah
hatinya luka oleh para pendosa
doa purbanya tanpa suara:
Tuhan, ampuni para pendosa atau lebur jua.


Cimanggis, Januari 2005

Catatan:
Candala (Jawa) = jahat, hina

"Puisi: Deru Dera (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Deru Dera
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.