Puisi: Calon Jenazah (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Calon Jenazah" karya Joko Pinurbo membahas kematian, ketidakpastian, dan pengorbanan dengan sentuhan humor dan ironi.
Calon Jenazah


Dalam pidato pelepasan jenazah
bapak tua yang awet muda itu berkata,
"Para calon jenazah yang mulia,
mari kita ikhlaskan kepergian saudara kita
yang kita banggakan ini. Ia telah bertempur
dengan hebat melawan sakitnya
yang berat. Saat ajal memeluknya,
saya sedang berada dalam sakitnya."

Tengah malam setelah pemakaman,
calon jenazah yang awet muda itu merasakan
dadanya panas dan ia ingin mandi.
Ia segera masuk ke dalam bak mandi.
Lampu padam, kemudian menyala kembali.
Ia mendongak mendengar suara:
"Calon jenazah yang mulia, selamat mandi.
Saat kau kungkum di bak mandi,
aku sedang berada dalam mandimu."


2016

Sumber: Buku Latihan Tidur (2017)

Analisis Puisi:
Puisi "Calon Jenazah" karya Joko Pinurbo adalah karya yang singkat namun memprovokasi pemikiran tentang kematian, kehidupan, dan ketidakpastian.

Kematian dan Pengorbanan: Puisi ini membahas tema kematian dan pengorbanan dengan cara yang unik. Pidato dalam puisi ini menciptakan gambaran tentang seorang yang "bertempur dengan hebat melawan sakitnya yang berat," menggambarkan seseorang yang berjuang keras untuk hidup. Namun, pada akhirnya, ia harus meninggalkan dunia ini.

Ironi dan Humor: Puisi ini memanfaatkan elemen humor dan ironi. Meskipun tema kematian adalah hal serius, puisi ini menghadirkannya dengan cara yang sedikit lucu. Misalnya, saat calon jenazah ingin mandi dan mendengar suara yang mengatakan bahwa saat ia mandi, "aku sedang berada dalam mandimu." Ini menciptakan momen ironi yang menggelitik.

Ketidakpastian Kehidupan: Puisi ini menyoroti ketidakpastian kehidupan dan kematian. Meskipun calon jenazah mungkin telah berjuang keras melawan penyakitnya, kematian datang begitu saja, bahkan saat ia ingin mandi. Hal ini menciptakan perasaan ketidakpastian yang melekat pada kehidupan manusia.

Tafsir Lebih Dalam: Puisi ini dapat diinterpretasikan dalam berbagai cara. Ia dapat dianggap sebagai refleksi tentang betapa tak terduga dan tidak terduganya kematian, bahkan ketika seseorang merasa masih memiliki banyak waktu. Ia juga dapat dianggap sebagai pengingat akan sifat sementara kehidupan dan pentingnya bersiap untuk kematian.

Gaya Bahasa yang Sederhana: Joko Pinurbo menggunakan bahasa yang sederhana dalam puisi ini. Gaya bahasanya mudah dipahami, tetapi maknanya dalam menghadirkan konsep yang lebih dalam membuat pembaca berpikir.

Puisi "Calon Jenazah" karya Joko Pinurbo adalah karya yang mengandung makna yang dalam. Ia membahas kematian, ketidakpastian, dan pengorbanan dengan sentuhan humor dan ironi. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang sifat sementara kehidupan manusia dan betapa kematian dapat datang tanpa pemberitahuan.

Puisi: Calon Jenazah
Puisi: Calon Jenazah
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.