Puisi: Januari, 1949 (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Januari, 1949" karya Taufiq Ismail menggambarkan suasana tragedi dan penderitaan yang terjadi pada bulan Januari tahun 1949.
Januari, 1949

Butiran logam membunuh saudaraku
Dirabanya pinggangnya
Ketika dia rubuh

Sejemput dendam meluluh hatiku
Di mana kuburnya
Semakin jauh

Luka-lukamu
Luka bumi kita
Luka langit yang rapuh

Rumpun-rumpun bambu
Dan lereng akasia
Tempatmu berteduh

Matanya trembesi
Ngembara di padang lalang
Direnggutkan ke bumi
Dengan tujuh letusan.

1956

Sumber: Sajak Ladang Jagung (1973)

Analisis Puisi:

Puisi "Januari, 1949" karya Taufiq Ismail menggambarkan suasana tragedi dan penderitaan yang terjadi pada bulan Januari tahun 1949. Melalui penggunaan bahasa yang kuat dan gambaran yang tajam, penyair menggambarkan peristiwa-peristiwa kekerasan dan kehancuran yang terjadi pada masa itu.

Peristiwa Tragis Perang: Puisi ini menggambarkan peristiwa tragis yang terjadi selama perang, dengan gambaran "butiran logam membunuh saudaraku". Ini mencerminkan kekejaman dan kebrutalan perang, di mana nyawa manusia menjadi taruhannya.

Dendam dan Kehilangan: Penyair mengekspresikan rasa dendam dan kesedihan yang mendalam akibat kehilangan saudaranya dalam perang. Dendamnya seakan meluap-luap, namun pada saat yang sama, ada kehampaan dan kehilangan yang mendalam karena kepergian saudara tersebut.

Lukisan Alam dan Kerinduan: Dalam puisi ini, alam dipakai sebagai latar belakang yang menyajikan kedamaian dan ketenangan, seperti "rumpun-rumpun bambu" dan "lereng akasia". Namun, kehadiran alam juga menggambarkan kerinduan akan kedamaian yang telah hilang akibat perang.

Gambaran Mata dan Letusan: Gambaran "matanya trembesi" dan "tujuh letusan" memberikan kesan yang sangat kuat dan dramatis. Mata trembesi yang melihat kehancuran dan letusan yang melambangkan kekerasan perang menciptakan gambaran yang mencekam dan memilukan.

Penutup yang Menggugah: Puisi ini ditutup dengan gambaran yang menyentuh, mengingatkan pembaca akan kehancuran dan penderitaan yang terjadi pada masa tersebut. Penutup ini memberikan kesan yang kuat dan menggugah kesadaran akan dampak kekerasan dan perang.

Puisi "Januari, 1949" karya Taufiq Ismail adalah karya yang membangkitkan kesadaran akan penderitaan dan kehancuran yang terjadi selama perang. Dengan bahasa yang kuat dan gambaran yang tajam, penyair berhasil menggambarkan kebrutalan perang dan dampaknya pada manusia dan alam. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti kedamaian, kehilangan, dan kebrutalan perang, serta mengingatkan kita akan pentingnya perdamaian dan keadilan dalam kehidupan manusia.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Januari, 1949
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.