Puisi: Ke Pantai (Karya Sanusi Pane)

Puisi "Ke Pantai" karya Sanusi Pane menggambarkan keindahan alam, keindahan cinta, dan kerinduan akan kedamaian dan kebersamaan.
Ke Pantai

Ombak berdesir
Di pantai pasir
Suka lagu
Dicium syamsyu

Mari gerangan adindaku sayang
Mendengar laut memuji cinta,
Waktu datang buat terbayang,
Kalau Laksmi mengikat kita.

Permainan mata,
Ratna permata,
Bunga melati,
Si jantung hati,

Dengar laguku di tepi pantai,
Diayun gelombang cinta kalbu,
Dari kata kuatur rantai,
Mengebat engkau pada jiwaku.

Adindaku mari,
Meriangkan hati,
Melihat mega
Berwarna neka.

Mendam berahi aku memandang
Ke dalam mata mimpi hidupku;
Di tepi laut teduh tenang
Sukma kita menjadi satu.

Desik berdesik,
Bisik berbisik,
Daun kayu
Memuji syamsyu

Berikan daku seperti 'alam
Memuji tungangan dalam ribaan,
Penawar rengsa, sakit di dalam,
Beri gerangan, gadis pilihan.

Sumber: Puspa Mega (1927)

Analisis Puisi:

Puisi "Ke Pantai" karya Sanusi Pane adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan keindahan alam, keindahan cinta, dan kerinduan akan kedamaian dan kebersamaan. Dengan penggunaan bahasa yang indah dan imaji yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang hubungan antara manusia, alam, dan cinta.

Keindahan Alam: Puisi ini menggambarkan keindahan alam dengan gambaran ombak yang berdesir di pantai pasir. Sanusi Pane berhasil menangkap atmosfer pantai dengan menggambarkan suara ombak yang memukau dan menyentuh hati.

Keindahan Cinta: Dalam puisi ini, cinta digambarkan sebagai sesuatu yang indah dan mempesona, seperti lagu yang dicium oleh sinar matahari. Penggambaran cinta yang harmonis dan memuja memperkuat kesan keindahan yang tersirat dalam hubungan antara dua insan.

Kerinduan akan Kebersamaan: Penyair mengekspresikan kerinduan akan kebersamaan melalui penggambaran pertemuan dua insan yang saling melengkapi satu sama lain. Ada kerinduan yang mendalam untuk bersama di tepi pantai, di bawah sinar matahari, yang menjadi simbol kedamaian dan kebahagiaan.

Simbolisme Alam: Sanusi Pane menggunakan simbol-simbol alam seperti ombak, sinar matahari, dan daun kayu untuk memperkuat pesan puisinya. Alam menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan cinta dan kebersamaan antara dua insan.

Puitisasi Cinta: Puisi ini penuh dengan puitisasi tentang cinta, dengan penggunaan bahasa yang indah dan imaji yang kuat. Kata-kata yang dipilih dengan hati-hati dan ritme yang mengalun menghidupkan suasana romantis yang tersirat dalam setiap baris.

Puisi "Ke Pantai" adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan keindahan alam, keindahan cinta, dan kerinduan akan kedamaian dan kebersamaan. Dengan penggunaan bahasa yang puitis dan imaji yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang hubungan yang mendalam antara manusia, alam, dan cinta.

Sanusi Pane
Puisi: Ke Pantai
Karya: Sanusi Pane

Biodata Sanusi Pane:
  • Sanusi Pane lahir pada tanggal 1 Agustus 1905 di Sungai Puar, Sumatra Barat, Indonesia.
  • Ia adalah seorang sastrawan, politisi, dan intelektual Indonesia yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia sastra Indonesia pada pertengahan abad ke-20.
  • Sanusi Pane meninggal dunia pada tanggal 2 April 1968 2 Januari 1968 (pada usia 62) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.