Puisi: Telepon Tengah Malam (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Telepon Tengah Malam" karya Joko Pinurbo menggambarkan momen kecil dalam kehidupan sehari-hari yang dapat memiliki makna yang mendalam.
Telepon Tengah Malam


Telepon berkali-kali berdering, kubiarkan saja.
Sudah sering aku terima telepon dan bertanya
“Siapa ini?”, jawabnya cuma “Ini siapa?”

Ada dering telepon, panjang dan keras,
dalam rongga dadaku.
“Ini siapa, tengah malam telepon?
Mengganggu saja.”
“Ini Ibu, Nak. Apa kabar?”
“Ibu! Ibu di mana?”
“Di dalam.”
“Di dalam telepon?”
“Di dalam sakitmu.”

Ah, malam ini tidurku akan nyenyak.
Malam ini sakitku akan nyenyak tidurnya.


2004

Sumber: Baju Bulan (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Telepon Tengah Malam" karya Joko Pinurbo adalah sebuah karya yang singkat namun mengandung makna yang dalam. Puisi ini menggambarkan momen sebuah panggilan telepon yang terjadi tengah malam dan bagaimana momen tersebut mengubah perasaan penyair.

Judul Puisi: Judul "Telepon Tengah Malam" menciptakan ekspektasi pembaca tentang konten puisi. Ini memberikan petunjuk bahwa momen telepon tengah malam memiliki arti khusus dalam puisi ini.

Dering Telepon: Dering telepon yang berulang kali dan keras menciptakan gambaran kegaduhan yang mengganggu kedamaian malam. Ini menciptakan atmosfer tegang di awal puisi.

Dialog Telepon: Puisi ini menciptakan dialog antara penyair dan pembicara yang berada di ujung telepon. Pembicara di telepon adalah "Ibu" yang bertanya tentang kabar penyair. Pertukaran kata-kata ini menciptakan nuansa perasaan kehangatan dan kedekatan.

Pertanyaan Tidak Biasa: Penyair terkejut oleh pertanyaan "Di dalam telepon?" yang dilontarkan oleh pembicara. Ini menciptakan elemen kebingungan dalam puisi.

Makna Tersirat: Meskipun puisi ini tampak sederhana, ada makna yang dalam tersirat di dalamnya. Telepon tengah malam ini bukan sekadar panggilan biasa. Ibu di ujung telepon menyampaikan bahwa ia berada "di dalam sakitmu," yang mengungkapkan pemahaman dan kepedulian terhadap penyair yang sedang dalam kesulitan atau sakit.

Perubahan Perasaan: Puisi ini menciptakan perubahan perasaan penyair dari awal hingga akhir. Awalnya, penyair merasa terganggu oleh telepon tengah malam yang mengganggu tidurnya. Namun, setelah mengetahui bahwa itu adalah ibunya yang menelepon, perasaannya berubah menjadi nyaman dan tenang.

Pengalaman Bersyukur: Dalam pengalaman ini, penyair merasa bahagia dan bersyukur bahwa ibunya menghubungi mereka, meskipun itu tengah malam. Ini menciptakan perasaan kehangatan dan hubungan yang mendalam antara penyair dan ibunya.

Puisi "Telepon Tengah Malam" adalah karya yang menggambarkan momen kecil dalam kehidupan sehari-hari yang dapat memiliki makna yang mendalam. Ini adalah cerminan tentang hubungan antara ibu dan anak serta bagaimana panggilan telepon sederhana bisa memiliki dampak emosional yang besar. Puisi ini menunjukkan bahwa kepedulian dan kasih sayang dapat ditemukan dalam momen-momen yang tidak terduga.

Puisi: Telepon Tengah Malam
Puisi: Telepon Tengah Malam
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.