Puisi: Doa (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Doa" karya W.S. Rendra mencerminkan pemahaman akan keterbatasan manusia dan kebutuhan akan bimbingan dan kasih sayang Allah dalam ....
Doa


Allah menatap hati.
Manusia menatap raga.
Hamba bersujud kepada-Mu, ya Allah!
Karena hidupku, karena matiku.

Allah Yang Maha Benar.
Hamba mohon karunia dari kebenaran
yang telah paduka sebarkan.
Jauhkanlah hamba dari hal-hal buruk menurut paduka
dan dengan begitu akan buruk pula bagi hamba.
Dekatkanlah hamba kepada hal-hal baik menurut paduka
dan dengan begitu akan baik pula bagi hamba.

Ya, Allah, ampunilah dosa-dosa hamba
supaya bersih jiwa hamba.
Sehingga dengan begitu mata hamba
bisa melihat cahaya-Mu.
Telinga hamba bisa mendengar bisikan-Mu.
Dan nafas-Mu membimbing kelakuanku.

Amin, ya robbal alamin.


Depok, 7 November 2002

Sumber: Doa untuk Anak Cucu (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Doa" karya W.S. Rendra adalah ungkapan doa dan refleksi spiritual yang mendalam. Dalam puisi ini, penyair berbicara tentang hubungannya dengan Allah, memohon karunia, pengampunan dosa, dan petunjuk.

Hubungan dengan Tuhan: Puisi ini membangun hubungan yang mendalam antara manusia (penyair) dan Allah. Penyair merenungkan Allah sebagai Yang Maha Benar dan mencari kedekatan dengan-Nya melalui doa dan pengabdian.

Perbedaan antara Hati dan Raga: Puisi ini menggambarkan perbedaan antara hati dan raga. Allah "menatap hati" manusia, yang menunjukkan bahwa Allah memahami perasaan dan kebenaran dalam hati manusia. Di sisi lain, manusia cenderung "menatap raga," fokus pada aspek fisik dan duniawi kehidupan.

Kesadaran akan Ketergantungan kepada Allah: Penyair mengakui ketergantungan absolut pada Allah dengan menyatakan, "Hamba bersujud kepada-Mu, ya Allah! Karena hidupku, karena matiku." Ini mencerminkan pemahaman akan keterbatasan manusia dan kebutuhan akan bimbingan dan kasih sayang Allah dalam setiap aspek kehidupan.

Permohonan akan Kebenaran dan Pengampunan: Penyair memohon kepada Allah untuk diberikan karunia dari kebenaran dan untuk dijauhkan dari segala hal yang buruk menurut pandangan-Nya. Ini mencerminkan kerinduan penyair untuk hidup dalam kesempurnaan moral dan spiritual.

Pertobatan dan Pemurnian Jiwa: Puisi ini mencerminkan elemen pertobatan dan pemurnian jiwa. Penyair memohon agar dosa-dosanya diampuni dan jiwa dihancurkan dari segala kotoran. Ini adalah ungkapan kerinduan untuk hidup dalam kesucian dan mendekati Allah dengan jiwa yang bersih.

Petunjuk dan Kebimbangan: Penyair berdoa agar Allah memberikan petunjuk dan bimbingan dalam hidupnya. Dalam doa ini, ada pemahaman bahwa manusia memerlukan bimbingan ilahi untuk melihat "cahaya" Allah dan mendengar "bisikan" serta menjalani hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Amin sebagai Penutup Doa: Puisi ini ditutup dengan kata "Amin, ya robbal alamin," yang merupakan kata-kata penutup doa dalam Islam. Ini menunjukkan akhir dari doa penyair dan harapannya bahwa doanya akan dikabulkan oleh Allah.

Secara keseluruhan, puisi "Doa" karya W.S. Rendra adalah ungkapan spiritual yang mendalam yang mencerminkan hubungan manusia dengan Tuhan, kerinduan untuk hidup dalam kebenaran dan kesucian, serta permohonan akan pengampunan dan bimbingan ilahi. Puisi ini menggambarkan kerendahan hati dan kesadaran akan ketergantungan manusia kepada Allah.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Doa
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.