Puisi: Guru Belia yang Tertidur di Buku Sejarah (Karya Acep Syahril)

Puisi || Guru Belia yang Tertidur di Buku Sejarah || Karya Acep Syahril ||
Guru Belia yang Tertidur di Buku Sejarah


Guru-guru belia itu hidup dan tertidur di buku-buku sejarah
bangsa lain yang kadang bermimpi dan mabuk lalu keluar dari
ruh sejarahnya sendiri berjingkrakan di antara erangan musik
yang mengeluarkan bau bangkai gibson tapi aneh guru-guru
belia itu bangga menghisapnya padahal di paru-paru mereka
tidak hanya ada saman kunaun tortor atau krinok yang sejak lama
menidurkan Puncak-Puncak Merapi Sabang dan Bukit Siguntang namun
lucunya guru-guru belia itu kian hari semakin bertambah angkuh
dan bangga menciumi pantat babi sambil menari-nari dengan
mengibarkan keyakinannya dan berucap bangga
kami juga sama pandainya dengan mereka meski hanya dengan
menciplak meniru dan mencuri kehebatan mereka
koplok.
Guru-guru belia yang hanya bisa menghitung jumlah kancing baju
tapi tak pandai berfikir bagaimana kebudayaan bisa tercipta pada saat
kencing dan buang tinja meniduri bayi atau saat bersenggama.
Guru-guru muda yang hanya bisa menarik dan menurunkan resleting
tapi tak pandai berfikir bagaimana ranjang bisa menerangi jagad
raya ah guru-guru belia yang hanya bisa memindahkan tumpukan
batu-bata tapi tak pandai mengasamkan tanah mencetak kembali
kepala Syailendra atau jari-jari Mpu Gandring yang lama membusuk
di paru-parunya.
Ah guru-guru belia yang silau pada bau bangkai aku tak mau terjebak
seperti kamu yang tak pernah mau menyelami ruh bangsamu.


2012



Puisi: Guru Belia yang Tertidur di Buku Sejarah
Puisi: Guru Belia yang Tertidur di Buku Sejarah
Karya: Acep Syahril
© Sepenuhnya. All rights reserved.