Puisi: Prosa Hitam Pasar Orang-Orang (Karya Afrizal Malna)

Puisi: Prosa Hitam Pasar Orang-Orang Karya: Afrizal Malna
Prosa Hitam
Pasar Orang-Orang


Pada kaca yang pecah dalam wajahku dan sinar tak lagi
 kukenal, pada sinar yang pecah dalam mataku dan alam
 
tak lagi kukenal, pada alam yang pecah dalam diriku dan 
sempurnalah butaku, tak melihat atas dunia: daratan 
impian yang terbentang dalam suara-suara kubur, mem
bilang tanah, membilang sungai, membilang matahari, pada 
setiap pecahan kaca, diri membelah-belah.

Aku bermimpi.
Aku jadi manusia.

Bagi setiap sepi yang menanam siksa pemberontakan, bagi 
setiap yang menyimpan kematian, suara kubur yang 
bernyanyi kebebasan manusia, aku bermimpi dalam ke
gairahan maut yang sempurna seorang manusia, menjadi
 
sejumlah barisan panjang yang memakan dirinya sendiri 
sambil mengukir peta pada pecahan kaca.

Aku nyanyikan suara kubur bagi orang sepi yang disiksa 
memakan dunia segumpal demi segumpal. Manusia yang 
bergerak dengan dada terbongkar penuh dengan gumpal-
gumpal tanah berbau amis, bernyanyi bagi setiap penggali
 
kubur yang memuja kebesaran manusia dengan matanya 
yang pecah
 
bernyanyi, bernyanyi, burung-burung ajal yang membuat 
sarang pada jalan-jalan raya kehidupan. Nyanyian hidup yang
 
menyiksaku tak habis malam tak habis siang bernyanyi.

Ibu yang dari segala ibu yang menyimpan kematian dalam 
daging-daging sunyiku, anak yang dari segala anak yang
 
menyimpan kematian dalam sunyi urat-urat kelaminku, men
jamah keganasan dalam gairah matahari yang membakar 
tanah jadi alam terbuka dalam tubuhku. Mimpi itu telah 
bangun menjadi menara daging yang terendam dalam rumput-
rumput yang bangkit memuja manusia, m
embangun, membangun, dan dengan kapal daging-daging 
manusia, aku putar bumi ini di tengah-tengah udara yang 
penuh dengan racun-racun kekuasaan. Bernyanyilah orang-
orang bersama suara-suara kubur yang mencengkeram langit, 
dan aku cat bumi ini dengan darahku.

Aku jadi manusia.

Segalanya menderas ke jalan-jalan mimpiku, senjata-senjata 
menderu menyiksa pohon, menyiksa tanah, menyiksa langit. G
airah matahari menderu tak habis malam tak habis siang. P
adaku dalam dada yang terbongkar, menyeru tak habis ber
juta dunia.

Aku hidup.

1982

Sumber: Abad yang Berlari (1984)

Catatan:
Puisi ini pernah muncul di Horison edisi Januari, 1986 dengan juduProsa Hitam Kematian Orang-Orang.

Puisi Afrizal Malna
Puisi: Prosa Hitam Pasar Orang-Orang
Karya: Afrizal Malna

Biodata Afrizal Malna:
  • Afrizal Malna lahir pada tanggal 7 Juni 1957 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.