Puisi: Sepakbola (Karya Acep Zamzam Noor)

Puisi "Sepakbola" karya Acep Zamzam Noor menggunakan metafora sepakbola untuk menggambarkan perasaan nostalgia, cinta, dan perjuangan hidup.
Sepakbola


Di usianya yang ke-45, lelaki itu menuliskan sejumlah kata
Pada secarik kertas, yang tergantung bimbang
Di rangkaian kembang. “Aku merindukanmu
Seperti merindukan Inne Ratu, dulu
Ketika seluruh langit masih biru"

Saat itu hampir senja, keloneng becak di simpang tiga
Lampu redup sekitar pos ronda, dan sebuah beringin tua
Runtuh di halaman TK. Lelaki itu memandang ke mulut gang
Ke deretan rumah dan madrasah, hingga sebuah kelokan
Yang telah menyembunyikan seseorang

Di usianya yang ke-45, kata-kata yang pernah dirangkainya
Terus bergema di rongga dada, memukul-mukul iga
Di antara batuk dan asma. “Aku mencintaimu
Seperti mencintai Inne Ratu, dulu
Ketika merasa tak ada masalah dengan waktu”

Waktu adalah gelanggang olahraga, nampaknya:
Banyak lapangan, banyak permainan, tapi selalu berujung
Pada kalah dan menang. Kemudian lelaki itu berjalan, sendiri
Ke arah stadion, melewati jalan yang remang
Ia bermain sepakbola melawan sepi.


2005

Sumber: Menjadi Penyair Lagi (2007)

Analisis Puisi:
Puisi "Sepakbola" karya Acep Zamzam Noor adalah karya sastra yang menggambarkan perasaan nostalgia, cinta, dan pertarungan hidup melalui metafora sepakbola. Penyair menggunakan bahasa yang mendalam dan gambaran yang kuat untuk mengekspresikan emosi dan pengalaman dalam kehidupan.

Nostalgia dan Sentimen: Puisi ini dimulai dengan gambaran tentang seorang lelaki yang merasa merindukan seseorang seperti merindukan sosok bernama Inne Ratu. Kata-kata yang ditulis oleh lelaki tersebut mengungkapkan perasaan nostalgia dan sentimen yang kuat, mengingatkan pada masa lalu yang indah.

Penggunaan Metafora: Metafora sepakbola digunakan untuk mewakili berbagai aspek kehidupan. Waktu diibaratkan sebagai "gelanggang olahraga" dengan banyak lapangan dan permainan, menggambarkan banyaknya pengalaman dan tantangan dalam hidup. "Kalah dan menang" dalam permainan sepakbola mencerminkan kemenangan dan kegagalan dalam kehidupan.

Hubungan dengan Inne Ratu: Nama "Inne Ratu" mewakili seseorang yang memiliki makna khusus dalam kehidupan lelaki tersebut. Nama tersebut mungkin merepresentasikan perasaan cinta, nostalgia, atau kehilangan yang mendalam.

Perjuangan dan Pertarungan Hidup: Lelaki tersebut berjalan menuju stadion dan bermain sepakbola melawan sepi. Ini mungkin mencerminkan pertarungan hidup yang ia jalani, di mana ia menghadapi tantangan dan kesendirian. Seperti dalam pertandingan sepakbola, hidup juga penuh dengan perjuangan dan usaha untuk meraih kemenangan.

Puisi "Sepakbola" karya Acep Zamzam Noor adalah karya sastra yang menggunakan metafora sepakbola untuk menggambarkan perasaan nostalgia, cinta, dan perjuangan hidup. Dengan bahasa yang mendalam dan gambaran yang kuat, penyair berhasil menghadirkan gambaran yang puitis dan bermakna tentang pengalaman manusia dalam menghadapi perubahan, kehilangan, dan pertarungan dalam kehidupan.

Acep Zamzam Noor
Puisi: Sepakbola
Karya: Acep Zamzam Noor

Biodata Acep Zamzam Noor:
  • Acep Zamzam Noor (Muhammad Zamzam Noor Ilyas) lahir pada tanggal 28 Februari 1960 di Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia.
  • Ia adalah salah satu sastrawan yang juga aktif melukis dan berpameran.
© Sepenuhnya. All rights reserved.