Puisi: Tubuh Lublinskie di Lorong Es Hitam (Karya Afrizal Malna)
Puisi: Tubuh Lublinskie di Lorong Es Hitam
Karya: Afrizal Malna
Tubuh Lublinskie di Lorong Es Hitam
(Untuk gas)
Musim panas berjalan-jalan di luar bajumu. Dari seluruh warna merah yang dipadatkan. Baju dengan jahitan tentang ketakutan dan kesedihan. Lorong es hitam pelarian Yahudi di Grodzka, jadi jalan turis.
Musim panas yang masih menjahit gerimis, setiap jendela cuaca dibuka dan ditutup. Tidak tentang yang terkunci di luar atau di dalam. Tentang bibirmu meninggalkan biji cengkeh di lidahku. Membisikkan puisi-puisi Wislawa Szymborska, dengan tas koper terus memunguti bayangan kita di belakang. Tidak memisahkan kalimat dengan koma, setelah masa lalu dan masa kini.
Kita meminjam sayap burung untuk tidak berbahasa lagi seperti manusia. Terbang. Seperti dalam ruang di luar suhu kematian. Seperti matahari menawarkan ilusi tentang bayangan, dan sebuah bis yang membawa malam ke Warsawa.
Malam yang terus direnovasi dalam lampu-lampu kota yang sedih. Menggeser musim panas ke tangga menuju kastil-kastil kesunyian, kafe-kafe yang menyembunyikan teriakan dari tenggorokan terluka. Mata lelaki dalam kantong plastik mulai berkerumun di taman kota. Pelayan kafe membawa menu sejarah, secangkir kopi dan ice cream tentang kita. Lukisan sejarah perang dan kunci besi di Museum Lublinskie. Kita berjalan di sebuah kota yang telah menjadi selembar menu makanan.
Deru pesawat dan kereta masih merenovasi pelukan kita, antara passport, peta perjalanan dan gereja-gereja tua. Aku tidak tahu lagi bedanya antara memeluk dan bersujud memuja kesedihanmu. Di tas koperku masih peti mati yang meminta visa untuk kebebasan bernapas.
Sayangku, tidur tidak bisa mengecat mimpi kita. Lublin telah menjadi piano kesunyian di luar malam.
Sumber: Museum Penghancur Dokumen (2013)
Puisi: Tubuh Lublinskie di Lorong Es Hitam
Karya: Afrizal Malna
Biodata Afrizal Malna:
- Afrizal Malna lahir pada tanggal 7 Juni 1957 di Jakarta.