Puisi: Hemingway (Karya Agus R. Sarjono)

Puisi "Hemingway" karya Agus R. Sarjono adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan esensi dan kekuatan sebuah kisah dalam kehidupan seseorang.
Hemingway


Sebuah kisah adalah rumah
yang bersih dan lampunya terang
tempat gundah berpesta
dalam tandukan nasib
yang menghujami lambung
pengarang yang murung.

Sebuah kisah adalah lautan
tempat seekor ikan agung
mengantarkan lelaki tua
ke pantai kejayaan
yang tinggal kerangka.

Sebuah kisah adalah lambai
perpisahan bagi senjata
yang lunglai didera airmata.
Tapi perang bagai matahari
senantiasa terbit kembali
melintas sungai menembus hutan
jiwa-jiwa yang rawan.

Aduhai, gerangan pada siapa
sebuah kisah berdentang
lebih panjang dari bahagia?
Di sore usia, di geraian beruban
rambut petualangan, di pekat hasrat,

di degup pesta segamang cinta,
sang pendongeng menjelma banteng
luka, mendekap maut memilih tamat
agar kisah yang ditanduknya ke udara
menjadi abadi, bagai salju
di pegunungan yang jauh
tempat bahagia, keluh, dan pilu
mekar tak terengkuh.


Sumber: Lumbung Perjumpaan (2011)

Analisis Puisi:
Puisi "Hemingway" karya Agus R. Sarjono adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan esensi dan kekuatan sebuah kisah dalam kehidupan seseorang. Puisi ini mengambil inspirasi dari tokoh Ernest Hemingway, seorang penulis terkenal yang dikenal dengan gaya penulisan yang lugas dan kuat.

Rumah Kisah: Puisi ini menggambarkan sebuah kisah sebagai "rumah yang bersih dan lampunya terang," tempat di mana perasaan gundah dan nasib datang bersama-sama. Ini merujuk pada kekuatan kisah dalam memberikan makna dan penerangan bagi kehidupan dan pengarang yang merenungkan makna hidup.

Lautan Kisah: Analogi sebuah kisah dengan lautan menciptakan gambaran tentang kedalaman dan kompleksitas pengalaman manusia. Kisah menjadi alat untuk mengantarkan "lelaki tua ke pantai kejayaan," mengacu pada perjalanan hidup yang penuh dengan pengalaman dan pelajaran.

Lambai Kisah: Lambai adalah tindakan perpisahan, dan dalam konteks puisi ini, menggambarkan akhir dari sebuah kisah atau pengalaman. Namun, meskipun ada perpisahan dan luka, perang (perjuangan dalam hidup) selalu kembali seperti matahari yang terbit kembali, menandakan bahwa tantangan hidup tak pernah berhenti.

Penutupan Kisah: Puisi ini menciptakan gambaran tentang seorang pendongeng atau penulis (seperti Hemingway) yang pada akhirnya memilih "tamat" seperti sang banteng dalam pertempuran terakhirnya. Ini mencerminkan bagaimana seorang penulis kadang-kadang mengorbankan dirinya demi kesempurnaan cerita yang dihasilkannya.

Keterikatan Emosional dan Penerangan: Puisi ini menyoroti bagaimana sebuah kisah dapat menggambarkan berbagai emosi dan perasaan, mulai dari bahagia hingga pilu. Kisah juga berfungsi sebagai sumber penerangan bagi pembaca atau pendengar, membawa mereka ke dalam perjalanan emosional dan intelektual yang mendalam.

Puisi "Hemingway" oleh Agus R. Sarjono menyajikan pandangan tentang pentingnya sebuah kisah dalam kehidupan dan pengarangnya. Melalui analogi yang kuat dan gambaran yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan peran kisah dalam membentuk dan memberi arti pada pengalaman hidup. Seperti Ernest Hemingway yang menciptakan kisah-kisah yang kuat dan autentik, puisi ini menghormati kekuatan narasi untuk menginspirasi, menghibur, dan memberi penerangan dalam gelapnya kehidupan manusia.

Agus R. Sarjono
Puisi: Hemingway
Karya: Agus R. Sarjono

Biodata Agus R. Sarjono:
  • Agus R. Sarjono lahir pada tanggal 27 Juli 1962 di Ban­dung, Jawa Barat, Indonesia.
  • Agus R. Sarjono aktif menulis puisi, esai, cerpen, kritik, dan drama. Ia juga dikenal sebagai editor dan penerjemah.
© Sepenuhnya. All rights reserved.