Puisi: Sajak tentang Batu-Batu (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Sajak tentang Batu-Batu" karya Diah Hadaning menggambarkan keteguhan dan ketahanan batu sebagai metafora dari kehidupan dan perjuangan .....
Sajak tentang Batu-Batu


Gunung batu diratakan
jiwa batu dituangkan
gaman batu dituahkan.

Gunung batu diratakan
mata batu dinyalangkan
lubang batu dinyalakan.

Langit dan bumi meronta
senada tembang duka
di ujung Tasikmalaya.


Tasikmalaya, September 1999

Analisis Puisi:
Puisi "Sajak tentang Batu-Batu" karya Diah Hadaning menggambarkan keteguhan dan ketahanan batu sebagai metafora dari kehidupan dan perjuangan manusia. Puisi ini menyajikan gambaran tentang bagaimana batu-batu, yang merupakan simbol keteguhan, menghadapi berbagai perubahan dan tantangan yang terjadi di sekitar mereka.

Kekuatan dan Keteguhan Batu: Puisi ini menggambarkan gunung batu yang diratakan dan jiwa batu yang dituangkan, menunjukkan ketahanan dan keteguhan batu dalam menghadapi perubahan dan pengejawantahan makna baru. Batu-batu merupakan simbol kekuatan yang tidak mudah hancur meskipun menghadapi berbagai kondisi dan situasi.

Perubahan dan Transformasi: Puisi ini mencerminkan transformasi batu-batu, dari gunung batu yang awalnya menjulang menjadi datar, dan dari jiwa batu yang awalnya menyatu menjadi dituangkan. Hal ini menggambarkan perubahan alam dan perjalanan hidup yang terjadi dalam kehidupan manusia. Meskipun mengalami perubahan, batu-batu tetap menunjukkan kekokohan dan keabadian.

3. Simbol Keabadian dan Kekuatan Batin:
Puisi ini menggambarkan batu-batu sebagai simbol keabadian dan kekuatan batin. Meskipun batu-batu dapat berubah bentuk dan posisi, mereka tetap menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa dan perubahan di sekitar mereka. Begitu pula dengan manusia, meskipun mengalami berbagai tantangan dan cobaan, kekokohan batin dan keabadian jiwa tetap menjadi ciri khas yang melekat dalam diri manusia.

Kesatuan Alam dan Kehidupan Manusia: Puisi ini menampilkan kesatuan antara alam dan kehidupan manusia. Langit dan bumi meronta dan menyuarakan tembang duka di ujung Tasikmalaya, mencerminkan harmoni dan perpaduan yang terjadi antara alam dan manusia. Alam dan kehidupan manusia saling berinteraksi dan membentuk cerita bersama.

Pesan Filosofis: Melalui puisi ini, Diah Hadaning mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kehidupan, perubahan, dan ketahanan batin. Puisi ini menyiratkan pesan filosofis tentang pentingnya membangun ketahanan jiwa dalam menghadapi perubahan dan tantangan kehidupan.

Puisi "Sajak tentang Batu-Batu" karya Diah Hadaning menggambarkan keteguhan dan ketahanan batu sebagai metafora dari kehidupan manusia. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kekuatan batin, perubahan, dan kesatuan antara alam dan kehidupan manusia. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun sarat makna, puisi ini memberikan pesan filosofis yang menginspirasi tentang arti kehidupan dan ketahanan jiwa manusia dalam menghadapi perjalanan hidup.

"Puisi: Sajak tentang Batu-Batu (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Sajak tentang Batu-Batu
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.